Taliban Kembali Berkuasa, Akankah Afganistan Jadi Ladang Teroris?

Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:15 WIB
Taliban Kembali Berkuasa, Akankah Afganistan Jadi Ladang Teroris?
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid saat konferensi pers di Kabul, Selasa (17/8/2021). (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun demikian, dia meragukan bahwa negeri di Hindukush itu bisa kembali menjadi tempat persembunyian jaringan teroris internasional.

Untuk itu, Al Qaeda dinilai masih terlalu lemah dan ISIS sejak awal sudah bermusuhan dengan Taliban.

Selain itu, para Talib diyakini belajar dari kesalahan di masa lalu dan tidak ingin menciptakan alasan baru bagi invasi negara asing.

"Mereka tidak ingin dianggap sebagai sarang penyamun dan sebaliknya ingin mendapat pengakuan formal dari dunia internasional," kata pakar Asia Selatan, Christian Wagner, dari Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Politik (SWP) di Berlin, Jerman.

Dia meyakini kelompok teroris tidak akan lagi bisa berkeliaran dengan bebas di Afganistan. Wagner mengingatkan, selama masa kekuasaan Taliban di Afganistan antara 1996 hingga 2001, hanya tiga negara yang mengakui "Emirat Islam Afganistan" yakni Pakistan, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

"Taliban memahami pengakuan luas hanya bisa didapat dengan kebijakan yang sesuai, antara lain seputar hubungan dengan kelompok teror."

Taliban dalam pantauan dunia internasional Tidak cuma Barat yang mengkhawatirkan nasib Afganistan pascainvasi Taliban, Rusia dan Cina pun giat melobi penguasa Kabul secara dini untuk menjamin kepentingan masing-masing.

Saat ini pemerintah Iran pun dikabarkan sudah menjalin kontak dengan kelompok Islamis tersebut. Ketiga negara tetangga bersikeras tidak ingin lagi melihat Afganistan kembali menjadi ladang terorisme.

Hal ini boleh jadi mendapat catatan tebal oleh Taliban. Sebaliknya Amerika Serikat tidak sepenuhnya bergantung pada Taliban dalam upaya meredam geliat terorisme.

Baca Juga: Viral Video Diduga Gadis Afghanistan Sesenggukan Meminta Tolong ke Tentara Amerika

Menurut Daniel Byman, militer AS memiliki kapasitas untuk memantau perkembangan kelompok teror di Afganistan dari jarak jauh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI