Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menilai vonis 12 tahun penjara untuk Juliari Batubara belum dapat membuat jera. Mantan politikus PDI Perjuangan dan mantan menteri sosial itu dinyatakan terbukti menerima suap Rp32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bantuan sosial sembako COVID-19 di wilayah Jabodetabek.
"Vonis 12 tahun itu belum cukup membuat PDIP jera karena seharusnya dihukum seumur hidup karena membuat malapetaka di atas musibah wabah corona," kata Novel, Selasa (24/8/2021).
Novel mengatakan juga, "PDIP harus dibubarkan karena sudah banyak membuat bangkrut negeri ini dan terus membuat gaduh Republik ini karena sepak terjangnya sudah membahayakan."
Juliari divonis 12 tahun penjara ditambah denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan karena terbukti menerima suap Rp32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bantuan sosial sembako COVID-19 di wilayah Jabodetabek.
Vonis tersebut lebih berat dibanding tuntutan jaksa KPK yang meminta agar Juliari Batubara divonis 11 tahun penjara ditambah denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan.
Juliari juga diminta untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp14.597.450.000.
"Menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp14.597.450.000. Bila terdakwa tidak membayar uang pengganti tersebut dalam waktu satu bulan setelah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya akan disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka dipidana penjara selama 2 tahun," kata ketua majelis hakim Muhammad Damis di pengadilan tipikor, kemarin.
Majelis hakim juga memutuskan agar Juliari dicabut hak politiknya dalam periode tertentu.
"Menetapkan pidana tambahan terhadap terdakwa berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama 4 tahun sejak terdakwa selesai menjalani pidana pokoknya," kata hakim Damis.
Baca Juga: Hari Ini Habib Rizieq Ulang Tahun, Dapat Kado Puisi Singgung Neraka Hingga Pekik Takbir
Dalam perkara ini, Juliari sebagai menteri sosial periode 2019-2024 dinyatakan terbukti menerima uang sebesar Rp1,28 miliar dari Harry Van Sidabukke, sebesar Rp1,95 miliar dari Ardian Iskandar Maddanatja serta uang sebesar Rp29,252 miliar dari beberapa penyedia barang lain.