Ketua Umum Demokrat: Kualitas Demokrasi Habis-Habisan Terdampak Akibat Keserentakan Pemilu

Senin, 23 Agustus 2021 | 17:49 WIB
Ketua Umum Demokrat: Kualitas Demokrasi Habis-Habisan Terdampak Akibat Keserentakan Pemilu
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demorkat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritisi keserentakan jadwal Pemilu yang bersama-sama digelar dalam waktu bersamaan di tahun 2024, yakni Pilkada, Pileg, dan Pilpres.

Menurutnya keserentakan pemilihan umum akan berdampak kepada kualitas demokrasi.

"Bicara keserentakan Pemilu. Pemilu, Pilkada semua jadi satu, apakah itu efisien atau justru dihitung secara teliti lagi secara anggaran tidak lebih efisien tapi secara kualitas demokrasi habis-habisan sangat terdampak," kata AHY di Pidato Kebangsaan Memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).

Dampak terhadap demokrasi itu terjadi karena  yang dipikirkan bukan Pemilu legislatif.

Baca Juga: AHY Sayangkan Posisi Kritis ke Pemerintah Dianggap Bentuk Perlawanan, Tak Merah Putih

Padahal menurut, AHY partai politik punya hak menampilkan visi misi dan juga kader-kader terbaik sebagai calon wakil rakyat dalam pemilihan legislatif.

"Kalau dilakukan secara bersamaan yang dipikirkan, diingat Pilpres-nya saja, dan itu sesuatu yang wajar. Bagi mereka yang tidak punya calon, tidak punya kandidat dalam kontestasi Pilpres itu tidak mendapatkan keuntungan elektoral atau coat tail effect yang selalu kita bicara selama ini," ujar AHY.

Sebelumnya dalam agenda Pidato Kebangsaan Memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, sulung Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu juga mengkritisi persoalan tata kelola pemerintahan.

Dia mengatakan, segenting apapun keadaan, tata kelola pemerintahan yang akuntabel, serta mekanisme checks and balances, harus tetap dijalankan.

AHY berujar bahwa sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental bagi Partai Demokrat. Alasannya lanjut dia sederhana dan hanya satu.

Baca Juga: Isu FPI Jadi Parpol Jelang Pilpres 2024, Begini Penjelasan Pengamat

"Yaitu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses. Karena jika pemerintah sukses maka negara dan rakyat kita akan selamat," ujarnya.

Namun disayangkan AHY niat baik Partai Demokrat bersikap demikian sering disalahartikan. Di mana pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik tertentu. 

"Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pendangan yang berbeda, dianggap sebagai bentuk perlawanan dianggap tidak Merah Putih," ujar AHY.

Padahal Menurut AHY, mereka yang tidak 'Merah Putih' adalah mereka yang hanya bediam diri ketika tahu ada yang keliru.

"Atau mereka yang hanya berdiam diri menunggu pemimpinnya berbuat salah dan negaranya gagal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI