Suara.com - Ibukota Jakarta baru-baru ini menjadi sorotan karena memperoleh peringkat pertama sebagai kota dengan perencanaan paling buruk di dunia.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh platform media arsitektur, Rethinking The Future (RTF).
Dalam tulisannya yang berjudul 10 Examples of Bad Urban City Planning atau 10 contoh kota dengan perencanaan paling buruk, Jakarta menjadi salah satunya.
Jakarta disebut sebagai 'worst-design place on earth' atau tempat dengan desain paling buruk di dunia. Hal tersebut terjadi karena Jakarta menjadi tempat padat penduduk yang penuh dengan polusi dan air yang tercemar.
Baca Juga: Jumlah Ruas Ganjil Genap Jakarta Akan Dikurangi, Namun Ini Syaratnya
Perencanaan pembangunan yang tidak dipikirkan selama bertahun-tahun membuat kualitas hidup di kota ini menjadi buruk.
Contohnya adalah ruang hijau dan terbuka yang tidak memadai, kemacetan lalu lintas yang ekstrem, dan perluasan kota yang tidak terencana.
Dengan lalu lintas terburuk di dunia, faktor lain yang berkontribusi adalah pembangunan infrastruktur yang berada di tangan pemerintah daerah. Hal ini mengurangi kemungkinan pelaksanaan proyek jangka panjang.
Selain Jakarta, terdapat kota dengan desain paling buruk berikutnya yaitu Dubai di Uni Emirat Arab. Tidak seperti warga Jakarta yang menghadapi kekurangan sebagian besar fasilitas, Dubai telah melebih-lebihkan hampir semua hal tanpa memperhatikan apa yang dipedulikan orang awam.
Dubai disebut sebagai 'a nightmare dressed like a daydream' yang berarti mimpi buruk yang ditutupi mimpi indah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ketua Satgas Covid-19 Imbau Hirup Uap Air Panas Untuk Bunuh Corona?
Tempat berikutnya yang menjadi kota dengan perencanaan paling buruk adalah Brassilia, Brazil. Kemudian, diikuti oleh kota Atlanta, Sao Paulo, Boston, Missoula, Naypyidaw, New Orleans, dan Dhaka.