Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi yang menyebut bahwa Jokowi melepas baju PDIP hingga membuat Megawati murka.
Narasi tersebut disampaikan dalam gambar sampul/thumnail video di kanal Youtube Pena Istana. Di dalam gambar tersebut terlihat sosok Jokowi bersama dengan Megawati dan beberapa tokoh PDIP lainnya.
Dalam gambar juga diperlihatkan sosok yang diedit dengan wajah Jokowi melepas jas berwarna merah yang diduga merupakan seragam PDIP.
Video ini pun telah ditonton sebanyak 12 ribu kali dan berhasil mendapatkan banyak reaksi dari masyarakat.
Baca Juga: CEK FAKTA: John Cena Meninggal Dunia Karena Kecelakaan, Benarkah?
Berikut narasi selengkapnya:
"JOKOWI LEPAS BAJU PDIP. MEGAWATI MARAH JOKOWI TAK MAU LAKUKAN INI"
Lantas benarkah narasi tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi yang menyebut bahwa Jokowi melepas baju PDIP hingga membuat Megawati murka tidaklah benar.
Baca Juga: Sebut Nabi Muhammad Dekat dan Dikerumuni Jin, Muhammad Kece Dipolisikan
Faktanya foto Jokowi melepas baju/jas merah pada thumbnail tersebut adalah foto yang sudah diedit.
Ketika ditelusuri melalui pencarian gambar Google, foto asli yang digunakan dalam thumbnail tersebut adalah foto Megawati bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta di tahun 2016 lalu.
Melansir dari media CNN Indonesia, sesaat usai menyerahkan berkas pencalonan bakal cagub dan cawagub, Ahok kemudian memakai jas merah yang telah diberikan oleh Megawati.
Sementara itu, jika melihat dari isi keseluruhan video, tidak ada satu pun informasi yang menyebutkan terkait kemarahan Megawati kepada Presiden Jokowi seperti yang dituliskan di dalam judul video.
Video tersebut ternyata berisi narasi yang membahas terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang diperkirakan akan maju pada Pilpres tahun 2024 mendatang.
KESIMPULAN
Dari penelusuran fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa gambar video yang menyatakan bahwa Megawati murka karena Jokowi lepas baju PDIP tidaklah benar adanya.
Konten tersebut mengandung kabar hoaks yang dapat dikategorikan sebagai manipulated content atau konten yang dimanipulasi.