Suara.com - Kisah work from home atau WFH sepasang suami istri dosen menjadi viral. Namun, WFH di sini diplesetkan menjadi "work from hell" karena aksi pasutri tersebut.
Cerita mengenai pasutri itu dibagikan oleh akun Twitter @SeputarTetangga. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan telah di-retweet 122 kali dan mendapatkan 871 tanda suka.
"WFH, work from hell," tulis @SeputarTetangga sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Minggu (22/8/2021).
Seorang sender yang merupakan anak kos mengirimkan cerita dosen itu. Ia mengatakan pasutri yang menjadi tetangga kosnya itu merupakan dosen. Mereka sudah menempuh pendidikan S3.
Baca Juga: Viral Kisah Haru Bocah 7 Tahun Rawat Ibu ODGJ Seorang Diri
"Gue mau cerita sedikit min. Jadi gue ngekost. Tetangga gue sebelahan persis, suami istri (katanya) berprofesi sebagai dosen. Dan sudah S3 (katanya)," curhat sender tersebut.
Anak kos ini menceritakan dirinya sudah WFH selama satu tahun. Namun, ia tidak bisa konsentrasi bekerja di rumah akibat kelakuan dosen yang menjadi tetangganya itu.
Pasalnya, pasutri dosen itu hobi mendengarkan lagu dengan speaker. Suara speaker itu sampai bergema di kamar anak kos.
"Gue WFH udah setahun lebih. Tetangga gue yang katanya dosen ini tiap melek bangun tidur, selalu setel lagu pakai speaker sampai bergema di kamar gue," cerita sang sender.
"Sedangkan gue kadang kerja pakai Google Meet, udah kerja, udah sibuk. Katanya dosen, gue bingung kapan dia kasih materi ke anak muridnya? Jam 12 malam masih gitaran juga," lanjutnya.
Baca Juga: Viral Curhat Anak Paranormal Naik Ojol, Driver Langsung Kena Mental saat Sampai Tujuan
Anak kos ini semakin naik darah karena dosen itu kerap membawa teman-temannya berkunjung. Bahkan, mereka selalu berkumpul ramai-ramai tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
"Kadang si istrinya ini ajak temennya, ramai banget tanpa prokes. Teriak-teriak dan menganggu," bebernya.
Karena sudah tidak tahan, sender ini menegur dosen itu lewat WhatsApp. Namun, tegurannya itu justru ditanggapi dengan sindiran.
"Pas gue tegur lewat WA, malah temen si istrinya dengan bangga, 'Misi orang berisik dan gak punya attitude mau pulang'. Like what? Kalian bangga jadi orang gak punya attitude?" tulis sender tersebut.
Anak kos ini menyayangkan aksi pasutri dosen itu yang tidak bisa bersikap baik. Bahkan, ia mengeluh teman dosen itu sampai ada yang kost di tempatnya.
"Kalian bertamu, harusnya sih menghargai tetangganya. Disini banyak yang kerja dan WFH. Sekarang temennya istrinya yang berisik itu ngekost disini. Damn!" keluhnya.
Sender ini hanya berdoa agar dirinya bisa mendapatkan kos yang lebih baik. Ia mengakui sudah tidak tahan bekerja dalam situasi berisik.
"Doakan aku dapat kos akses mudah dan murah secepatnya ya! Amin," pungkasnya.
Curhatan anak kos itu langsung dibanjiri beragam komentar oleh warganet. Mereka menuliskan dukungan, saran sampai menceritakan pengalaman pribadi serupa.
"Gini aja, pas dia ngumpul-ngumpul langsung telepon Satpol PP, Satgas Covid, sama Kodim terdekat. Jangan lupa pakai identitas palsu, kan seru tuh digrebek," saran warganet.
"Coba laporin yang punya kostan nder. Kalau gak RT setempat. Disini kemarin ada yang begitu, mereka gak pakai masker malah, eh ada yang ngelapor ke RT terus langsung ditindak," tambah lainnya.
"Dari cerita ini dapat kita simpulkan, setinggi apapun pendidikan seseorang tidak menjamin kepekaan sosialnya juga meningkat," komen warganet.
"Semoga cepet dapet kosan baru yang nyaman ya! Aku juga salah satu yang gampang terdistraksi sama suara kenceng, paling gak bisa, kalau pagi tetangga dengerin musik kenceng-kenceng sampe kaca bergetar. Suka agak risih tapi untungnya gak pernah lama dan gak tiap hari," curhat warganet.
"Mungkin S3 marketing. Kan mengundang keramaian. Kalau ramai jualan laris," sindir warganet.
"Demi kewarasan dan kenyamanan, pindah nder. Doa saya menyertaimu mencari tempat tinggal yang nyaman dan sesuai budget dengan tetangga yang tidak menyebalkan," dukung warganet.