Viral Kisah WFH 'Work From Hell', Pasutri Dosen Ngekos Bikin Tetangga Naik Darah

Minggu, 22 Agustus 2021 | 17:25 WIB
Viral Kisah WFH 'Work From Hell', Pasutri Dosen Ngekos Bikin Tetangga Naik Darah
Viral Kisah WFH 'Work From Hell'. (Twitter/@SeputarTetangga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah work from home atau WFH sepasang suami istri dosen menjadi viral. Namun, WFH di sini diplesetkan menjadi "work from hell" karena aksi pasutri tersebut.

Cerita mengenai pasutri itu dibagikan oleh akun Twitter @SeputarTetangga. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan telah di-retweet 122 kali dan mendapatkan 871 tanda suka.

"WFH, work from hell," tulis @SeputarTetangga sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Minggu (22/8/2021).

Seorang sender yang merupakan anak kos mengirimkan cerita dosen itu. Ia mengatakan pasutri yang menjadi tetangga kosnya itu merupakan dosen. Mereka sudah menempuh pendidikan S3.

"Gue mau cerita sedikit min. Jadi gue ngekost. Tetangga gue sebelahan persis, suami istri (katanya) berprofesi sebagai dosen. Dan sudah S3 (katanya)," curhat sender tersebut.

Anak kos ini menceritakan dirinya sudah WFH selama satu tahun. Namun, ia tidak bisa konsentrasi bekerja di rumah akibat kelakuan dosen yang menjadi tetangganya itu.

Viral Kisah WFH 'Work From Hell'. (Twitter/@SeputarTetangga)
Viral Kisah WFH 'Work From Hell'. (Twitter/@SeputarTetangga)

Pasalnya, pasutri dosen itu hobi mendengarkan lagu dengan speaker. Suara speaker itu sampai bergema di kamar anak kos.

"Gue WFH udah setahun lebih. Tetangga gue yang katanya dosen ini tiap melek bangun tidur, selalu setel lagu pakai speaker sampai bergema di kamar gue," cerita sang sender.

"Sedangkan gue kadang kerja pakai Google Meet, udah kerja, udah sibuk. Katanya dosen, gue bingung kapan dia kasih materi ke anak muridnya? Jam 12 malam masih gitaran juga," lanjutnya.

Baca Juga: Viral Kisah Haru Bocah 7 Tahun Rawat Ibu ODGJ Seorang Diri

Anak kos ini semakin naik darah karena dosen itu kerap membawa teman-temannya berkunjung. Bahkan, mereka selalu berkumpul ramai-ramai tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI