Suara.com - Pemerintah Indonesia berharap perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afghanistan. Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyambut kedatangan 26 WNI yang telah berhasil dievakuasi dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021).
Indonesia kata Retno berharap proses politik yang inklusif dilakukan untuk kebaikan rakyat Afghanistan.
"Indonesia terus berharap proses politik yang inklusif, yang afghan-led, afghan-owned, masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan," tutur Retno.
Selain itu Indonesia mengharapkan hak-hak kaum perempuan dihormati. Indonesia kata Retno juga terus memiliki komitmen membantu menciptakan perdamaian terutama kerjasama pemberdayaan perempuan.
Baca Juga: Ribuan Staf di Kabul Dievakuasi ke Pakistan, Bank Dunia Masih Bungkam
"Indonesia terus berharap agar kaum perempuan Afghanistan dihormati hak-haknya. Dan Indonesia terus berkomitmen untuk membantu menciptakan perdamaian di Afghanistan terutama melalui kerja sama pemberdayaan perempuan," katanya.
Sebelumnya dilaporkan 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul, sejak Taliban berkuasa pada Minggu, menurut pejabat Taliban dan sumber-sumber NATO.
Dilansir dari Reuters, pada Kamis (19/8/2021), pejabat Taliban mengaku kematian itu disebabkan baik oleh tembakan senjata atau terinjak-injak, karena serbuan orang-orang ketakutan yang mencoba keluar dari Afghanistan.
Pejabat tersebut mengimbau orang-orang yang masih berkerumun di gerbang fasilitas bandara untuk pulang ke rumah masing-masing.
Terutama kata dia, jika mereka tidak memiliki hak hukum untuk bepergian.
Baca Juga: 26 WNI Berhasil Dievakuasi dari Afghanistan, Begini Kondisinya
"Kami tidak ingin melukai siapa pun di bandara," ujar pejabat Taliban, yang menolak disebutkan namanya seperti dilansir dari Reuters, Kamis (19/8/2021).