Menlu Retno: Membawa WNA dalam Misi Evakuasi dari Afghanistan Kewajiban Kemanusiaan

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 11:20 WIB
Menlu Retno: Membawa WNA dalam Misi Evakuasi dari Afghanistan Kewajiban Kemanusiaan
Menlu Retno Marsudi memberi keterangan pers, didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dalam evakuasi WNI dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu. (21/8/2021). [Dok. TNI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak lima warga negara asing (WNA) asal Filipina turut dievakuasi Pemerintah Indonesia dalam misi utama evakuasi WNI dari Afghanistan yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (21/8/2021) dini hari.

Selain kelima WNA Filipina—berdasarkan permintaan Pemerintah Filipina—Kementerian Luar Negeri RI juga mengevakuasi dua WNA Afghanistan di dalam rombongan pesawat TNI Angkatan Udara.

Satu diantara WNA Afghanistan itu merupakan suami dari salah satu WNI. Sedangkan satu orang lainnya merupakan staf lokal perempuan yang bekerja di KBRI.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa membawa WNA dalam misi evakuasi merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan.

Baca Juga: Apresiasi Evakuasi WNI dari Afghanistan, Pemerintah Diminta Tak Tergesa-Gesa Akui Taliban

"Bantuan membawa wakil negara asing dalam misi evakuasi bukan pertama kali dilakukan. Ini merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan," kata Menlu Retno saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, dini hari tadi.

Tercatat, sebanyak 26 WNI berhasil dievakuasi dalam kondisi baik, meski terdapat satu diplomat sedang berada dalam kondisi kurang sehat non-COVID dan akan segera memperoleh perawatan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Istimewa)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Istimewa)

Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan

Tim Evakuasi Indonesia terdiri atas jajaran Kementerian Luar Negeri (Kemlu), TNI, dan BIN. Pesawat TNI Angkatan Udara berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada tanggal 18 Agustus 2021 sekitar pukul 06.00 WIB.

Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu melalui Aceh, Kolombo (Sri Lanka), Karachi (Pakistan), dan Islamabad (Pakistan) hingga tiba di Kabul pada tanggal 20 Agustus 2021 pukul 05.17 dini hari waktu setempat.

Baca Juga: Taliban Hajar Bocah Afghanistan hingga Bersimbah Darah di Dekat Bandara

Untuk menjamin kelancaran proses ini, Pemerintah Indonesia intensif berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang diberikan oleh pemerintah dan otoritas India, Sri Lanka, Pakistan, Amerika Serikat, NATO, Turki, Norwegia, dan Belanda," tutur Menlu Retno.

Detik-detik evakuasi WNI dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma. (Foto: Istimewa)
Detik-detik evakuasi WNI dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma. (Foto: Istimewa)

Hingga saat ini, Indonesia masih berperan dengan aktif dalam menjalin komunikasi bersama berbagai pihak yang berada di Afghanistan, guna memantau kondisi terkini negara tersebut.

Menlu Retno berharap agar proses politik yang inklusif, dalam hal ini "Afghan-led, Afghan-owned" masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan.

"Indonesia terus berharap agar perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afghanistan," ucap Menlu Retno. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI