Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai membagikan vaksin Covid-19 merek Moderna kepada masyarakat. Namun, pihaknya memrioritaskan vaksin buatan Amerika Serikat ini kepada para pasien autoimun.
Menurut Anies, vaksin Moderna ini aman bagi mereka yang mengalami immunocompromised atau masalah pada sistem imun tubuh. Sebab, vaksin ini berbasis messenger RNA (mRNA).
Dibandingkan vaksin tradisional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA diketahui memiliki tingkat efikasi yang tinggi, terutama untuk penyakit berat.
“Sebetulnya, bukan meerk Moderna-nya, tetapi jenis metode mRNA ini yang kemudian ditemukan aman dan efektif bagi mereka yang memiliki gangguan imunitas, salah satu mereknya adalah Moderna,” ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/8/2021).
Baca Juga: Selain Moderna, Ini Vaksin Covid-19 yang Direkomendasikan untuk Pasien Autoimun
Bahkan, uji klinis Moderna menunjukan, vaksin ini bisa sangat memberikan manfaat bagi orang yang punya komorbid berat. Misalnya memiliki penyakit paru, jantung, obesitas, diabetes, liver dan infeksi HIV.
Anies pun melakukan peninjauan pencanangan vaksinas Covid-19 menggunakan Moderna kepada kelompok immunocompromised di Ruang Pola Balai Kota Jakarta. Ia berharap semua kelompok di ibu kota dapat menerima vaksin secara cepat dan aman.
"Di dalam kelompok tersebut, ada autoimun, tapi bukan hanya itu, orang yang mendapat pengobatan berkepanjangan berdampak pada turunnya imunitas,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan ada 200.000 vaksin merk Moderna yang akan diperuntukan bagi warga DKI Jakarta, di mana diprioritaskan warga yang mengalami immunocompromised.
“Jadi, sebanyak 200.060 akan diperuntukkan bagi warga di DKI Jakarta dengan prioritas warga yang mengalami immunocompromised, tetapi kami tidak menutup kemungkinan hal lain terkait status kesehatan. Jadi, akan ada 35 faskes di DKI Jakarta yang akan memberikan pelayanan tersebut,” pungkasnya.
Baca Juga: Sebelum Dapatkan Vaksin Covid-19, Ini yang Baiknya Dilakukan Penderita Autoimun