Suara.com - Penyidik Polres Metro Jakarta Barat melengkapi berkas perkara dugaan penimbunan obat Covid-19 yang dilakukan PT ASA, untuk segera disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Kanit Krimsus Polres Jakarta Barah AKP Fahmi Fiandry, mengatakan berkasnya telah dilimpahkan ke Jaksaan Negeri Jakarta Barat.
“Sudah dilimpahkan, sedang diteliti pihak kejaksaan," kata Fahmi saat dihubungi wartawan, Kamis (19/8/2021).
Kata dia berkas perkara itu diserahkan telah diserahkan pihaknya pada Kamsi (12/8/2021). Untuk itu, Polres Metro Jakarta Barat menunggu petunjuk lebih lanjut dari pengadilan.
Baca Juga: Berawal Saling Ejek, Motif Tawuran Geng Motor di Daan Mogot Mau Tenar di Medsos
Polres Metro Jakarta Barat sebelumnya menetapkan dua orang tersangka kasus dugaan penimbunan obat Covid-19 di Kalideres, Jakarta Barat. Keduanya berinisial YP (58), Direktur PT ASA dan S (56) selaku Komisaris Utama PT ASA.
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Bismo Teguh Prakoso, mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan sejumlah saksi dan saksi ahli.
"Sehingga kami tetapkan dua orang tersangka pada kasus ini, yaitu Direktur (YP) dan Komisaris (S) dari PT ASA ini," kata Bismo saat menggelar konferensi pers di Mabes Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (30/7/2021).
Atas perbuatannya, keduanya disangkakan dengan tindak pidana dibidang Perdagangan dan atau Perlindungan Konsumen dan atau Wabah Penyakit Menular, sebagaimana dimaksud dalam pasal 107 Jo Pasal & ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dan atau pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 10 UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau pasal 14 Jo Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menutar.
"Dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," ujar Bismo.
Baca Juga: Polisi Ringkus 4 Pelaku Tawuran Geng Motor di Daan Mogot, Dua Masih Anak-anak
Terungkapnya kasus ini, polisi telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya 730 kotak Azithromycin yang merupakan salah satu obat yang direkomendasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penawar Covid-19. Kemudian 511 kotak Grathazon Dexamethasone 0,5 gram, 1765 kotak Grafadon Paracetamol 500 gram dan ribuan kotak obat lainnya.
Bimos menuturkan, ratusan obat itu belum sempat dipasarkan, karena segera terendus oleh Polres Metro Jakarta Barat. Untuk obat Covid-19, Azithromycin diduga akan dijual seharga Rp600 ribu-Rp700 ribu.
Padahal harga pasarannya sekitar Rp34.000 per kotak, berisi 20 tablet obat. Ribuan kotak tersebut akan didistribusikan ke wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Seperti diketahui, Satuan Reserse Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat menggerebek sebuah gudang yang diduga dipergunakan untuk menimbun obat-obatan Covid-19.
Gudang tersebut berlokasi di Jalan Peta Barat tepatnya Ruko Peta Barat Indah III Blok C No. 8, Kalideres, Jakarta Barat. Penggerebekan dilakukan pada 12 Juli lalu.
Usai melakukan penggerebekan sebanyak tiga orang diamankan, mereka adalah YP (58) selaku Direktur, MA (32) sebagai Apoteker, dan E (47) yang merupakan Kepala Gudang.