Seorang Perempuan Afghanistan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dieksekusi Taliban

Kamis, 19 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Seorang Perempuan Afghanistan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dieksekusi Taliban
Pasukan Taliban berhasil mengkudeta pemerintah [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan di Afghanistan dilaporkan tewas bersimbah darah dan diduga dieksekusi oleh Taliban karena tidak memakai burqa di depan umum.

Menyadur Mirror Kamis (19/8/2021), Taliban diduga eksekusi seorang wanita Afghanistan di jalan karena tidak mengenakan burqa.

Perempuan tersebut itu dilaporkan dieksekusi oleh Taliban di Talogon, Provinsi Takhar timur laut Afghanistan.

Fox News yang pertama kali mewartakan tuduhan tersebut dan mengunggah foto seorang wanita dalam keadaan bersimbah darah. Di sekelilingnya tampak orang-orang mengerumuninya.

Baca Juga: Sebut Burqa Tidak Wajib, Begini Janji Taliban Kepada Kaum Perempuan di Afghanistan

Media barat lainnya seperti New York Post pada Rabu (18/8/2021) juga melaporkan kematian wanita tersebut.

Menurut New York Post, tubuh korban terbaring di jalanan dan berlumur darah, anggota keluarganya menangis di dekatnya.

Taliban belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuduhan yang dilontarkan tersebut. Media lokal juga belum ada yang melaporkan tentang kematian perempuan tersebut.

Laporan tersebut muncul sehari setelah Taliban mengadakan konferensi pers pertama pada Rabu (18/8/2021) dan mengumbar janji manisnya.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengungkapkan jika kelompoknya akan menghormati hak-hak warga, termasuk perempuan.

Baca Juga: Bandara Kabul Kisruh, Pesawat Evakuasi Tinggalkan Afghanistan Tanpa Penumpang

Dalam jumpa pers yang digelar setelah menguasai Kabul, Zabihullah Mujahid berkata Taliban akan melindungi hak-hak perempuan Afghanistan yang sesuai dengan ajaran Islam.

"Hak-hak perempuan akan dilindungi dalam kerangka Islam," ujarnya dikutip dari Al Jazeera.

Taliban juga berjanji akan menjalin hubungan damai dengan negara lain dan tidak ada kelompok yang menggunakan Afghanistan untuk menyerang negara lain.

"Saya ingin meyakinkan masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, bahwa tidak ada yang akan dirugikan," tegasnya Mujahid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI