Suara.com - Preman Taliban mengeksekusi seorang perempuan Afghanistan di jalan karena tidak mengenakan burqa.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa jam setelah kelompok Islam bersumpah untuk melindungi hak-hak perempuan.
Perempuan itu dilaporkan dieksekusi regu penembak di Talogon, di provinsi Takhar timur laut Afghanistan, karena tidak mengenakan pakaian Islami di depan umum.
Sebuah foto dugaan pembunuhan, yang dirilis oleh Fox News, menunjukkan genangan darah menyebar dari tubuh perempuan yang dikelilingi kerabatnya.
Baca Juga: Bagaimana Sikap RI Soal Afganistan Dikuasai Taliban, Begini Respon Moeldoko
Kabarnya, gambar itu diambil setelah pengambilalihan Taliban, tapi waktu pastinya tidak diketahui, sebagaimana melansir dari Mirror, Kamis (19/8/2021).
Dalam klip lain, konvoi pejuang Taliban terlihat mengamuk di jalan-jalan Kabul, menembakkan senapan otomatis mereka ke udara saat mereka dilaporkan memburu para pembela hak asasi manusia dan pejabat pemerintah.
Kekacauan dan pertumpahan darah terjadi setelah para pemimpin Taliban merebut istana kepresidenan dan kemudian menyatakan Kabul sebagai milik mereka dalam pidato kemenangan yang disiarkan televisi pada Selasa (17/8/2021).
Mereka bersumpah untuk memperkenalkan kembali hukum Syariah, tetapi menjanjikan rezim yang lebih lembut daripada represi kejam dan keras yang dilancarkan selama pemerintahan 1996-2001 mereka.
Baca Juga: Reaksi Tentara Taliban saat Main Komidi Putar, Bom-bom Car dan Coba Peralatan Gym