Sudah 76 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Kurang Berempati Terhadap Hak Asasi Manusia

Rabu, 18 Agustus 2021 | 17:55 WIB
Sudah 76 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Kurang Berempati Terhadap Hak Asasi Manusia
Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab. (Suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga saat ini, nilai empati terhadap hak asasi manusia di Indonesia masih kurang. Padahal, tahun ini Indonesia sudah 76 tahun merdeka. Kondisi tersebut mengakibatkan sulitnya mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi Rakyat Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Eksternal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin Al Rahab.

"Kita melewati waktu yang cukup panjang, mengurus bangsa atau negara tanpa empati yang cukup atau empatinya sangat sedikit kepada mereka yang dirugikan," kata Amiruddin dalam diskusi virtual bertajuk "76 Tahun Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif HAM", Rabu (18/8/2021).

Ucapan Amiruddin tersebut tidak terlepas dari banyaknya laporan atau pengaduan yang dilakukan oleh masyarakat kepada Komnas HAM.

Baca Juga: Soal Temuan 11 Pelanggaran HAM dalam TWK, Begini Reaksi Pimpinan KPK

Laporan yang diterima memang beragam, namun sebagian besar kasus yang diadukan itu mencerminkan kurangnya empati antar sesama manusia.

Padahal, menurutnya, kalau empati itu bisa muncul di kehidupan masyarakat atau pengambil kebijakan, maka mungkin akan ada banyak kebijakan yang lebih berpihak kepada keadilan dan kemakmuran.

"Tanpa empati membuat orang dalam menjalankan kekuasaanya bisa menciderai hak-hak rakyat," ujarnya.

Ke depannya, Amiruddin mewakili Komnas HAM akan lebih berupaya untuk mengajar banyak pihak kalau HAM itu merupakan instrumen hukum.

Selain itu, Komnas HAM juga ingin mengajarkan kepada masyarakat bagaimana HAM menjadi salah satu bagian dari upaya penaatan hidup di Indonesia yang majemuk.

Baca Juga: Komnas HAM Optimistis Rekomendasi Terkait Kasus TWK 75 Pegawai akan Dijalani KPK

"Tanpa masyarakat yang menghargai HAM tentu kberagaman dan kebhinekaan kita ini akan menjadi beban, tapi kalau kita mampu menempatkan HAM sebagai pedoman kita dalam membangun hidup bersama, kebhinekaan ke depan akan menjadi kekuatan yang jauh lebih luar biasa. Untuk apa? Untuk mencapai adil dan makmur tadi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI