Suara.com - Kampung Susun Akuarium ramai diperbincangkan setelah diresmikan oleh Gubernur Dki Jakarta Anies Baswedan pada 17 Agustus 2021 yanng bertepatan dengan HUT ke-76 Republik Indonesia. Tahukah kalian bahwa Kampung Akuarium ini dulu sempat digusur Ahok, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Agar tidak penasaran, mari kita ketahui seperti apa riwayat Kampung Susun Akuarium yang diresmikan oleh Anies Baswedan ini.
Riwayat Kampung Susun Akuarium
1. Kampung Akuarium Digusur Ahok
Baca Juga: Wajah Baru Kampung Susun Akuarium di Penjaringan
Sebelum Kampung Susun Akuarium diresmikan oleh Anies Baswedan, dalam riwayat Kampung Susun Akuarium ada catatan yang menyebut bahwa kampung ini pernah digusur oleh Ahok atau Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Penggusuran terjadi pada 2016, dengan tujuan untuk menata kembali kampung tersebut.
2. Rencana penataan kembali Kampung Susun Akuarium
Kampung Susun Akuarium pernah masuk ke dalam daftar program penataan kembali. Dimana Ahok dan timnya merencanakan pembangunan sheet pile untuk mencegah air laut masuk ke daratan dan pengintegrasian kawasan kampung dengan Museum Bahari dan Masjid Luar Batang.
Selain itu, Ahok berencana merestorasi benteng peninggalan Belanda yang sudah tenggelam tapi ditemukan kembali dalam proses pengerukan.
3. Warga kembali ke Kampung Akuarium pasca Ahok lengser
Baca Juga: Anies Terbitkan Aturan PPKM Level 4, Kapasitas Mal dan Tempat Ibadah Maksimal 50 Persen
Warga Kampung Akuarium kembali ke lokasi tersebut dan mendirikan tenda di atas kampung mereka yang rata dengan tanah. Hal itu mulai terjadi ketika Ahok lengser setelah mengalami skandal penodaan Agama Islam.
4. LBH membantu warga
Pada Oktober 2016, LBH turun membantu warga Kampung Akuarium melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan itu diberi nama class action atau gugatan yang dilakukan oleh suatu kelompok.
5. Kontrak politik dengan Anies - Sandi
Pada masa Pilkada DKI 2017, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi menjanjikan akan revitalisasi kampung. Agar perjanjian itu terwujud, di antara Anies - Sandi dan warga terjadi kesepakatan atau kontrak politik. Setelah kemenangan pasangan ini di Pilkada DKI 2017, warga kembali membahas revitalisasi Kampung Akuarium.
6. Rusun Kampung Akuarium
Pada 2018, tempat penampungan dibangun Pemprov DKI Jakarta. Kemudian, 2019, warga diajak bertukar ide untuk membangun rusun yang akan mereka huni. Ide yang ditampung termasuk desain rusun.
7. Dana Pembangunan Kampung Susun Akuarium
Pembangunan Kampung Susun Akuarium dilaksanakan melalui dana kewajiban pengembang sesuai Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan Pembangunan Rumah Susun Murah / Sederhana Melalui Konversi oleh Para Pemegang Izin Pemanfaatan Ruang.
Data ANTARA menyebutkan anggaran untuk membangun Kampung Akuarium senilai Rp 62 miliar, untuk 240 unit.
Plt Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman atau DPRKP, Sarjoko mengatakan angka tersebut merupakan besaran kewajiban dari pengembang PT Almaron Perkasa. Namun nilai realisasinya masih dalam proses penghitungan oleh konsultan jasa penilai publik.
8. Peletakan batu pertama tahun 2020
Peletakan batu pertama rusun Kampung Akuarium pada 2020, namun pembangunan selanjutnya sempat tertunda karena covid-19. Kampung itu akhirnya dapat diresmikan oleh Anies Baswedan pada 17 Agustus 2021. Pemprov DKI Jakarta baru menyelesaikan dua dari 5 blok Kampung Susun Akuarium, yakni Blok B dan D dengan total 107 unit.
Blok B dan D yang sudah diresmikan terdiri dari 1 unit difabel, 3 kios usaha, dan 1 ruang galeri untuk memamerkan cagar budaya yang ditemukan di kawasan kampung. Nama kampung yang tadinya hanya kampung akuarium, kini disebut sebagai Kampung Susun Akuarium.
9. Dikelola Warga Sendiri
Saat ini, sudah ada dua blok Kampung Susun yang total berisi 107 unit hunian di atas tanah seluas 10 ribu meter persegi itu. Kampung Susun Akuarium berbeda dengan unit rumah susun sederhana sewa lainnya.
Pengelolaan Kampung Susun Akuarium sepenuhnya diserahkan kepada manajemen warga Kampung Akuarium, bukan oleh unit pengelola rumah susun (UPRS) yang ditunjuk pemerintah. Tujuannya, agar dapat mendorong warga Kampung Akuarium lebih mandiri dengan segala aktivitas ekonomi yang nanti akan dikoordinasikan warga dalam suatu manajemen berbentuk koperasi.
Demikian kabar terbaru dan riwayat Kampung Susun Akuarium. Sejarahnya memang diwarnai dengan konflik politik, namun semoga warga yang tinggal di Kampung Susun Akuarium kini dapat hidup lebih nyaman.
Kontributor : Mutaya Saroh