Nasib Hewan Peliharaan di Indonesia saat Majikan Positif Covid-19

Reza GunadhaABC Suara.Com
Rabu, 18 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Nasib Hewan Peliharaan di Indonesia saat Majikan Positif Covid-19
Ilustrasi Peliharaan Kucing. (Pexels/Peng Louis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor anjing pitbull berusia empat yang dinamakan Gledis, sedang berada di rumah sendirian selama dua hari tanpa makanan, ketika sekelompok sukarelawan menemukannya.

Gledis adalah salah satu di antara banyak hewan peliharaan yang ditinggalkan, ketika pemiliknya dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit atau ditempatkan di ruang isolasi.

"Program AD-19" yang diluncurkan bulan lalu oleh kelompok hak asasi hewan bernama Animal Defenders membantu hewan peliharaan yang telantar sementara pemiliknya terjangkit COVID-19.

Hewan peliharaan yang dijemput mereka biasanya diperiksa sebelum dibawa ke tempat penampungan hewan yang ada.

Baca Juga: 11 Ribu Anak Kehilangan Ortu Selama Pandemi, Gusdurian Minta Pendampingan Jangka Panjang

Program AD-19 dalam sebulan terakhir mencatat 40 ekor anjing dan empat ekor kucing tambahan, di luar setidaknya 160 hewan yang sudah ada di tempat penampungan.

Pendiri Animal Defenders, Doni Herdaru Tona, membuat dan menjual makanan dan pakaian untuk kucing dan anjing sebagai cara untuk menggalang dana perawatan hewan peliharaan yang telantar.

Biaya operasional tempat penampungannya hewannya sekitar Rp120 juta setiap bulan, tanpa ada sumbangan atau pembayaran yang diterima dari pemilik hewan.

Menurut Doni, kekhawatiran tentang penularan virus dari hewan ke manusia juga semakin membuat rumit dan membuat banyak hewan peliharaan terlantar.

Tetap bisa dipelihara dan membantu kurangi kecemasan

Dokter hewan Magda Rumawas mengatakan orang tidak perlu terlalu khawatir. 

Baca Juga: Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

 Ia merekomendasikan pasien COVID-19 dalam isolasi diri untuk menjaga hewan peliharaan mereka sendiri untuk mengurangi kecemasan.

Misi penyelamatan AD-19 disesuaikan dengan kebutuhan pemilik hewan peliharaan, termasuk memandikan, memberi makan, dan membersihkan kandang.

“Kami akan lakukan semua sesuai permintaan pemilik,” kata Doni.

Biasanya hewan peliharaan dikembalikan ke pemiliknya setelah sembuh. Tetapi dalam beberapa kasus, pemiliknya tidak pernah kembali lagi.

"Yang paling menyedihkan adalah ponsel kami kebanyakan berisi laporan pemilik yang telah meninggal sehingga hewan peliharaan mereka menjadi tak bertuan lagi," kata Doni.

Reuters

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI