Suara.com - Beredar video orang-orang Taliban terlihat bermain wahana mobil bom-bom car setelah kelompok tersebut berhasil menduduki kota Kabul.
Video tersebut diunggah di akun media sosial Twitter oleh Mediavenir, outlet media lokal asal Prancis, dan kemudian dibagikan oleh warganet lainnya.
"Taliban kini telah mengambil alih bom-bom car." tulis sebuah akun Twitter sembari mengunggah video tersebut.
"Bagi mereka yang tidak tahu, ini adalah Taliban yang sebenarnya dan saya mengolok-olok mereka karena: a. bom-bom car dan b. persetan dengan Taliban," sambungnya.
Baca Juga: Menumpang Pesawat Amerika, Ratusan Warga Afghanistan Tinggalkan Kabul
Dalam video tersebut terlihat orang-orang yang diduga dari Taliban terlihat asyik mengendarai mobil mainan tersebut.
Beberapa orang yang ada di sekitar tempat permainan tersebut melihat mereka yang sedang asyik bermain mobil-mobilan itu.
Salah satu orang yang ikut bermain terlihat ia memegang senjata laras panjang. Ia memegang senjata tersebut sembari asyik bermain bom-bom car.
Melihat unggahan tersebut, ada warganet yang mengungkapkan kemarahannya di kolom komentar.
Baca Juga: Ibu Kota Kabul Usai Dikuasai Taliban: Lengang, Perempuan Masih Ada di Luar
"Nyawa orang dalam bahaya dan Anda memutuskan untuk membuat lelucon? Humor dengan mengorbankan wanita yang akan menderita kekejaman yang paling tak terbayangkan." tulisnya.
Selain itu, dalam video lain yang diposting oleh Mediavenir, terlihat Taliban sedang asyik menaiki wahana komidi putar.
Mereka tampak bersorak-sorai saat menaiki wahana tersebut. Wajah gembira juga terlihat pada mereka yang menaiki mainan itu.
Dalam video yang beredar tersebut, tampak yang bermain komidi putar semuanya laki-laki. Tidak terlihat keberadaan perempuan di tempat tersebut.
Pada konferensi pers pertamanya, Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan Afghanistan menurut hukum Islam.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengungkapkan jika ada perbedaan besar antara Taliban yang digulingkan AS 2001 dan sekarang.
"Jika pertanyaan ini berdasarkan ideologi dan kepercayaan, maka tidak ada yang berubah," ujar Mujahid disadur dari Daily Mail Selasa (17/8/2021).
"Tetapi jika kami merujuk kepada pengalaman, kematangan, dan persepsi, tidak diragukan lagi banyak perbedaannya," ungkapnya.