Lika-liku Wong Cilik untuk Bertahan Hidup di Masa Pandemi, Berharap Kondisi Kembali Normal

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 17 Agustus 2021 | 20:33 WIB
Lika-liku Wong Cilik untuk Bertahan Hidup di Masa Pandemi, Berharap Kondisi Kembali Normal
Teja (21), seorang penjual kopi keliling atau sering disebut starling ini mulai berjualan pada awal pandemi 2020. (Suara.com/Ivanka)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski harus mgayuh sepeda di jalan ibu kota, Teja tetap bersyukur masih dapat bantuan langsung dari pemerintah. Ia mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dua bulan sekali sebesar Rp 600.000 ribu.

Adapun pekerjaan yang dilakukan bersama-sama di jalanan seperti komunitas Angklung Sonika yang berada di lampu merah Bekasi Timur ini dilakukan oleh sekumpulan anak muda untuk bertahan hidup di masa pandemi.

Senang Menghibur

Komunitas Angklung Sonika harus merantau ke Jakarta dari daerah asalnya Purwokerto. (Suara.com/Ivanka)
Komunitas Angklung Sonika harus merantau ke Jakarta dari daerah asalnya Purwokerto. (Suara.com/Ivanka)

Ari (21), anggota komunitas Angklung Sonika harus merantau ke Jakarta dari daerah asalnya Purwokerto. Pandemi Covid-19 membuat dirinya kesulitan mendapatkan uang untuk keperluan sehari-hari, terlebih tidak banyak lowongan pekerjaan di sana.

Meski pendapatan setiap harinya tidak menentu, Ari selalu memberikan setengah hasilnya kepada orang tuanya di Purwokerto.

“Meskipun menjadi pengamen Angklung ini nggak memberikan banyak pemasukan, saya tulus banget ngejalaninnya karena menghibur pengendara ketika berhenti di lampu merah selama mengamen,” kata Teja.

Ari kemudian berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib mereka. Selain itu, mereka juga ingin ada program pemerintah yang benerar berpihak pada lulusan SMK. (Aulia Ivanka Rahmana)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI