Mampu dan Mudah Kuasai Afghanistan, Taliban Mengaku Terkejut

Selasa, 17 Agustus 2021 | 15:49 WIB
Mampu dan Mudah Kuasai Afghanistan, Taliban Mengaku Terkejut
Taliban berhasil menguasai kembali Afganistan. [DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Taliban mengaku terkejut karena begitu cepat bisa menguasai Afghanistan bahkan hingga berhasil masuk ke istana presiden pada Minggu (15/8/2021).

"Saya harus mengatakan bahwa saya tidak menyangka bahwa kita akan mencapai kesuksesan dengan begitu cepat dan mudah," kata kepala biro politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar disadur dari Anadolu Agency Selasa (17/8/2021).

"Kami tidak boleh sombong. Kami akan memiliki tanggung jawab berat yang belum pernah kami miliki sebelumnya," katanya.

Abdul Ghani menuturkan jika saat ini Taliban sedang melewati ujian yang sangat penting dalam hal penyediaan layanan, keselamatan, dan peningkatan kondisi kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Rizieq Shihab Diusulkan Jadi Dubes RI untuk Taliban, Guru Besar UI: Cocok Bahasanya

"Kita perlu meyakinkan orang bagaimana melindungi hidup mereka dan masa depan mereka," tegasnya.

Taliban
Taliban

Mohammad Naim, juru bicara politik Taliban di Qatar, juga mencatat bahwa tidak ada bahaya bagi kedutaan, misi diplomatik dan warga negara asing di Kabul.

Kemajuan kilat

Taliban berhasil mengambil alih Afghanistan setelah membuat kemajuan militer yang cepat hingga membuat pasukan pemerintah menyerah.

Taliban mengambil alih kendali istana presiden di Kabul pada hari Minggu (15/8/2021), menurut juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afganistan, Teroris Jemaah Islamiyah Indonesia Sujud Syukur

Taliban juga berhasil membuat Presiden Ashraf Ghani angkat kaki dari negaranya. Hal tersebut semakin membuat Taliban berkuasa.

Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pesan bahwa dia telah meninggalkan Kabul untuk menghindari pertumpahan darah.

Taliban mengklaim telah merebut banyak wilayah Afghanistan
Taliban mengklaim telah merebut banyak wilayah Afghanistan

Sejak itu, kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah dalam sebuah pesan video menyebut Ghani sebagai mantan presiden.

"Dia [Ghani] meninggalkan Afghanistan dalam waktu yang sulit. Tuhan meminta pertanggungjawabannya," kata Abdullah.

Setelah kepergian Ghani, Abdullah dan mantan Presiden Hamid Karzai membentuk dewan dengan tujuan memastikan kelancaran transfer kekuasaan.

Mujahid mengatakan Taliban tidak akan menerima pengaturan transisi apa pun. Sebaliknya, mereka menginginkan transisi kekuasaan segera.

Sebuah delegasi komisi militer Taliban hadir di istana presiden untuk merundingkan pemindahan kekuasaan, katanya kepada ABC News.

Dewan konsultatif Taliban telah mengumumkan amnesti untuk pasukan Afghanistan dan pejabat pemerintah dalam kasus penyerahan tanpa syarat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI