Presiden Iran: Kekalahan AS di Afghanistan Peluang Terciptanya Perdamaian Abadi

Selasa, 17 Agustus 2021 | 09:05 WIB
Presiden Iran: Kekalahan AS di Afghanistan Peluang Terciptanya Perdamaian Abadi
Presiden Iran yang baru Ebrahim Raisi. (Foto: Atta KENARE/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan jika Amerika Serikat mengalami kekalahan di Afghanistan dan menjadi peluang terwujudnya perdamaian abadi di negara itu.

Menyadur Al Jazeera Selasa (17/8/2021), Ebrahim mengatakan bahwa Iran mendorong semua kelompok di Afghanistan untuk bersatu.

Melalui menteri luar negeri Mohammad Javad Zarif, Presiden Raisi mengatakan bahwa Iran akan menjadi tetangga dan siap menjalin persaudaraan dengan Afghanistan.

"Republik Islam Iran percaya bahwa pemerintahan yang sesuai kehendak warga Afghanistan yang dirugikan selalu menciptakan keamanan dan stabilitas," katanya.

Baca Juga: Sebut Ghani Jadi Rezim, Rusia Buka Opsi Hubungan Diplomasi Dengan Taliban

"Sambil memantau perkembangan di negara itu, Iran berkomitmen untuk menjalin hubungan bertetangga." sambungnya.

Pada hari Minggu, menteri luar negeri Iran memberikan reaksi pertamanya ketika Taliban berhasil menguasai Afghanistan dan menyambut baik pembentukan dewan koordinasi.

"Kami berharap itu dapat mengarah pada dialog dan transisi damai di Afghanistan," kata Zarif dalam sebuah tweet.

Zarif juga menegaskan bahwa kekerasan, perang, dan pendudukan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Zarif menekankan perlunya mencegah kekerasan dan perang.

Baca Juga: Rusia Sebut Presiden Afghanistan Kabur Bawa Banyak Uang Diangkut Mobil dan Helikopter

Dia juga menyebut pemindahan warga Afghanistan ke negara-negara tetangga sebagai salah satu aspek paling penting dan mendesak.

Seorang pejabat Iran mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga provinsi, untuk memberikan perlindungan sementara kepada warga Afghanistan yang melarikan diri.

Pertemuan itu terjadi pada hari yang sama ketika juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying, mengatakan China siap untuk menjalin persahabatan dengan Taliban di Afghanistan.

"Kami menyambut baik. China menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan ... hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan." sambungnya.

Hua meminta Taliban untuk memastikan transisi kekuasaan yang damai dan menepati janjinya untuk membentuk pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI