Peristiwa Rengasdengklok: Kronologi, Latar Belakang, Hasil

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 16 Agustus 2021 | 22:39 WIB
Peristiwa Rengasdengklok: Kronologi, Latar Belakang, Hasil
Naskah Proklamasi disusun di Rengasdengklok, tepatnya di rumah milik seorang Tionghoa, bernama Djiaw Kie Siong. Berjarak 81 Km dari Jakarta dan dianggap jauh dari jangkauan pengawasan tentara Jepang, 16 Agustus 1945.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa Rengasdengklok tentu jadi titik balik kemerdekaan Indonesia, yang kala itu sempat mengalami kevakuman kekuasaan. Kaum muda menculik Soekarno dan Hatta, untuk menekan keduanya segera memproklamirkan kemerdekaan RI. Tapi bagaimana kronologi peristiwa ini? Berikut kronologi peristiwa Rengasdengklok singkat dengan latar belakang dan hasil dari peristiwa Rengasdengklok.

  1. Diawali dengan Rapat Penculikan Soekarno-Hatta
    Ide penculikan ini diawali ketika terdapat perbedaan pendapat antara kaum muda dan kaum tua. Kemudian rapat dilakukan di Jalan Menteng 31, yang diikuti kelompok Soekarni dan PETA. Usul penculikan diutarakan oleh Johan Noor, dan menjadikan Rengasdengklok sebagai tujuan penculikan karena wilayah ini sepenuhnya dikuasai PETA.
  2. Hari Penculikan Kedua Tokoh Bangsa, Peristiwa Rengasdengklok yang Bersejarah
    Pada 16 Agustus 1945 rencana ini dijalankan, tepatnya pukul 04.30 WIB. Kaum muda menjemput Soekarno dan Hatta di rumah masing-masing secara bersamaan, dengan dua kelompok berbeda. Keduanya kemudian tiba di Rengasdengklok pada pukul 07.00 WIB dan disambut oleh seluruh anggota PETA. Rombongan kemudian dibawa ke rumah pemimpin PETA, Djiaw Kie Siong.
  3. Kedua Tokoh Sempat Dicari
    Golongan tua yang dilapori atas ‘hilangnya’ kedua tokoh ini kemudian melakukan pencarian, yang didukung oleh Markas Angkatan Laut Jepang, yang kemudian memasukkan nama Tadashi Maeda dalam kisah ini. Maeda kemudian menginterogasi Wikana, seorang tokoh muda, untuk memberitahukan informasi yang diketahuinya. Awalnya WIkana menolak, namun setelah ditekan ia bersedia memberikan informasi asalkan dua tokoh nasional tersebut dijamin keselamatannya dan kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan.
  4. Ujung Peristiwa Rengasdengklok yang Ikonik
    Kesepakatan terjalin antara golongan tua yang diwakili Ahmad Soebardjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Keduanya sepakat proklamasi akan dilakukan di Jakarta. Baru setelah kesepakatan ini, proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta ‘dikembalikan’ ke Jakarta oleh kaum muda. Kisah peristiwa Rengasdengklok yang ikonik berakhir dengan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan RI oleh Soekarno dan Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 dengan didampingi golonga tua, golongan muda, dan seluruh rakyat Indonesia.

Kisah dan peristiwa Rengasdengklok sendiri bisa jadi perlambang betapa golongan muda memiliki semangat kemerdekaan yang menggebu. Sedangkan dari golongan tua sendiri, perhitungan terus dilakukan sebelum benar-benar mengambil langkah nyata. Dirgahayu Indonesiaku, semoga di masa yang akan datang semangat muda dan kedewasaaan kaum tua bisa terus dikombinasikan untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa!

Kontributor : I Made Rendika Ardian

Baca Juga: Album Checkmate ITZY Susul Catatan Manis BLACKPINK dan aespa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI