Luhut Tegaskan Data Kematian Tidak Dikeluarkan Permanen dari Evaluasi Level PPKM

Senin, 16 Agustus 2021 | 21:46 WIB
Luhut Tegaskan Data Kematian Tidak Dikeluarkan Permanen dari Evaluasi Level PPKM
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan perpanjangan PPKM Jawa-Bali hingga 16 Agustus 2021.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pihaknya tidak mengeluarkan indikator kematian dari evaluasi level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali.

Ia menyebut indikator kematian saat itu hanya dikeluarkan sementara karena tengah diperbaiki.

Hilangnya indikator kematian dari evaluasi PPKM itu sempat memancing kritik dari banyak pihak. Namun Luhut menyatakan kalau indikator kematian itu masih diperbaiki supaya data yang dilaporkan lebih akurat.

"Terkait indikator kematian, saya perlu tegaskan bahwa kita tidak mengeluarkan indikator kematian secara permanen dalam evaluasi level PPKM di Jawa Bali," kata Luhut pada konferensi pers yang ditayangkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/8/2021).

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Kembali Diperpanjang, Luhut: Meneruskan Tren Penurunan

Perbaikan itu dilakukan karena adanya masalah yang terjadi dalam pengumpulan data kematian.

Luhut mencontohkan pada satu kasus di mana ada angkat kematian di satu kota yang melonjak berkali-kali lipat pada 10 Agustus 2021.

Setelah ditelusuri, itu dikarenakan 77 persen dari angka kematiannya itu berasal dari periode Juli dan bulan-bulan sebelumnya.

Kasus semacam itu kata dia, bukan hanya terjadi di satu kota saja. Karena masih dalam proses perbaikan, ia menyebut data kematian akan segera rampung maksimal 2 pekan ke depan.

"Dalam 1-2 minggu ke depan perbaikan data dan pelaporan ini selesai sehingga indikator kematian ini akan masuk kembali dalam assesmen level PPKM."

Baca Juga: Luhut: PPKM Akan Tetap Digunakan Selama Covid-19 Jadi Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI