Muhyiddin Yassin Resmi Mundur, Jadi Perdana Menteri Malaysia Paling Pendek Masa Jabatannya

Senin, 16 Agustus 2021 | 19:48 WIB
Muhyiddin Yassin Resmi Mundur, Jadi Perdana Menteri Malaysia Paling Pendek Masa Jabatannya
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin melambaikan tangannya dari dalam mobil kepada para wartawan sebelum bertemu dengan Raja Malaysia, di Istana Negara, Kuala Lumpur, Senin (16/8/2021). [AFP Photo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muhyiddin Yassin resmi mengundurkan diri sebagai perdana menteri Malaysia pada hari Senin (16/8/2021). Dia tercatat menjadi salah satu perdana menteri paling pendek masa jabatannya.

Menyadur Channel News Asia Senin (16/8/2021) Muhyiddin Yassin meninggalkan jabatannya setelah 17 bulan menjabat.

Perdana menteri 74 tahun tersebut menjadi salah satu perdana menteri dengan masa jabatan terpendek sejak kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957.

Muhyiddin mengatakan dia mengundurkan diri bersama kabinetnya setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.

Baca Juga: Geger PM Malaysia Diprediksi Mundur Hari Ini, Kandidat Pengganti Mencuat

"Saya berharap pemerintahan baru dapat segera dibentuk agar pemerintahan negara ini tidak terganggu," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dikutip dari Reuters.

"Dua bulan ke depan sangat penting, karena kami berharap untuk mencapai kekebalan kawanan pada Oktober," tambah Muhyiddin.

Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri sementara hingga mendapatkan pemimpin baru, namun tidak menetapkan batas waktu.

Bridget Welsh, pakar Malaysia dari University of Nottingham mengatakan kepemimpinan Muhyiddin hanya berfokus pada bertahan, dan dia mengacaukan penanganan wabah Covid-19.

"Modusnya selama ini adalah politik bertahan hidup," katanya kepada AFP.

Baca Juga: Hari Ini, Perdana Menteri Malaysia Umumkan Masa Depan Karier Politiknya

"Dia terputus dari realitas Covid-19, lingkup trauma yang ditimbulkannya di Malaysia karena memburuk ... Dia tidak mempersiapkan ketika negara perlu bersiap." sambungnya.

Setelah menghindari gelombang pertama infeksi tahun lalu, Malaysia menjadi salah satu negara yang sangat terpukul pandemi tahun ini.

Muhyiddin dituduh bergerak terlalu lambat dalam menangani varian Delta yang sangat menular hingga menyebar secara nasional.

Belum jelas siapa yang akan menggantikan posisi Muhyiddin Yassin karena tidak ada anggota parlemen yang memiliki suara mayoritas yang jelas.

"Tidak ada pengganti yang jelas, yang meningkatkan ketidakpastian lebih lanjut, dan itu berarti lebih banyak stagnasi ekonomi," kata Trinh Nguyen, seorang ekonom senior di Natixis Hong Kong.

Pengunduran diri Muhyiddin kemungkinan akan mengembalikan jabatan itu ke

Kemungkinan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) akan mengambil kursi jabatan tersebut. Partai senior Malaysia tersebut dinilai yang masih berpengaruh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI