Pandemi Bikin Omzet Babak Belur, Cerita Kuli Serabutan Jualan Bendera Saban Agustus

Senin, 16 Agustus 2021 | 15:17 WIB
Pandemi Bikin Omzet Babak Belur, Cerita Kuli Serabutan Jualan Bendera Saban Agustus
Fajar Maulana, penjual bendera merah putih saat ditemui Suara.com di kawasan Jagakarsa. Jaksel. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gerobak penjual bendera merah putih saat ditemui Suara.com di kawasan Jagakarsa. Jaksel (Suara.com/Arga)
Gerobak penjual bendera merah putih saat ditemui Suara.com di kawasan Jagakarsa. Jaksel (Suara.com/Arga)

Jualan Musiman

Fajar mengaku, dia hanya berjualan bendera Merah Putih hanya pada saat menjelang tanggal 17 Agustus. Biasanya, dua pekan sebelum Hari Kemerdekaan, dia sudah mulai berjualan secara berkeliling.

Sehari-hari, Fajar bekerja secara serabutan. Dia biasa bekerja sebagai tukang di sebuah proyek, berjualan tanaman, hingga berjualan apapun yang bisa menghasilkan uang.

"Saya jual bendera di bulan Agustus aja. Sehari-hari saya serabutan. Kadang proyek, jualan tanaman. Kalau 17-an saya jual bendera," sebut Fajar.

Omzet turun, sangat berpengaruh banget untuk semua orang penjual bendera, semua sih kaya pedagang kaki lima utamanya. 

Tak hanya itu, bendera yang dijual Fajar bukanlah miliknya pribadi. Artinya, dia bekerja dengan bos yang mempunyai bendera -- dan penghasilnya dibagi dua.

"Keuntungan sejauh ini saya belum tahu, saya kan nguli juga ke bos bendera ini. Kalau punya saya pribadi mungkin lebih enak lah," ujar dia.

Menjelang Hari Kemerdekaan, tentunya Fajar mempunyai harapan. Dia ingin agar keadaan cepat membaik dan bisa kembali beraktivitas secara normal.

"Semoga jauh lebih baik lah, untuk semua masyarakat yang jualan bendera dan lainnya, pokoknya tetap semangat lah. Kita harus bisa memperjuangkan negara kita ini," imbuh dia.

Baca Juga: HUT RI ke-76, 20.000 Warga Tangerang Diberi Bantuan Memulai Usaha Rp760 ribu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI