Ikatan Cendikiawan Pariwisata Apresiasi Keputusan Jokowi Turunkan Harga Tes PCR

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 16 Agustus 2021 | 03:00 WIB
Ikatan Cendikiawan Pariwisata Apresiasi Keputusan Jokowi Turunkan Harga Tes PCR
Petugas mencatat sampel peserta test PCR di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengumuman Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurunkan harga tes PCR dari batas atas Rp 900 ribu menjadi Rp 550 ribu mendapat respon positif dari kalangan pelaku pariwisata.

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari menilai, keinginan Presiden RI Joko Widodo untuk menurunkan harga tes PCR sudah tepat.

"Menurut saya arahan Presiden RI agar harga tes PCR diturunkan sudah tepat, dan inilah keinginan kami dari para insan pariwisata," ujar Azril Azahari kepada Antara di Jakarta pada Minggu (15/8/2021).

Dia mengemukakan, tes PCR boleh berbayar mengingat tes tersebut membutuhkan proses laboratorium, namun dengan harga yang tidak terlalu mahal dan terjangkau untuk masyarakat.

Baca Juga: Ekonom INDEF Sebut Penurunan Harga Tes PCR Bisa Tingkatkan Tracing Covid-19

Lantaran itu, dia menyarankan dua kunci utama untuk memulihkan sektor pariwisata yang selama ini terdampak pandemi.

Pertama, perlunya tes antigen digratiskan mengingat harga tes tersebut saat ini sudah sangat terjangkau masyarakat.

"Saya kira tes antigen alangkah baiknya digratiskan agar masyarakat dapat mudah mengunjungi destinasi pariwisata, di mana ketika wisatawan akan masuk ke lokasi wisata wisatawan tersebut harus menjalani tes antigen gratis sebelum memasuki lokasi," katanya.

Kedua, pemulihan sektor pariwisata dengan mempercepat vaksinasi.

Lantaran itu, dia menyarankan agar sentra vaksinasi bersama atau sentra vaksinasi gratis dapat digelar di destinasi-destinasi pariwisata.

Baca Juga: ICW Desak Kemenkes Jelaskan Dasar Penetapan Tarif Tes PCR

Selanjutnya, selain dapat mengurangi kerumunan di sentra-sentra vaksinasi non-wisata juga diharapkan dapat mempercepat pencapaian target herd immunity.

"Saya menyarankan kalau mau divaksin datanglah ke tempat pariwisata dengan demikian hal tersebut dapat menghidupkan kembali destinasi-destinasi pariwisata. Jadi artinya menerima vaksin sambil berwisata," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI