Hacker White Hat Kembalikan Uang Kripto Rp 3,7 Triliun Hasil Retasan

Minggu, 15 Agustus 2021 | 12:11 WIB
Hacker White Hat Kembalikan Uang Kripto Rp 3,7 Triliun Hasil Retasan
Ilustrasi aplikasi transaksi bitcoin di telepon seluler. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peretas di balik salah satu perampokan koin digital terbesar kini mengembalikan uang kripto yang mereka curi, senilai USD 610 juta atau sekitar Rp 8,63 triliun, jelas PolyNetwork, platform cryptocurrency yang ditargetkan serangan itu.

Menyadur Channe News Asia Sabtu (14/08), peretas adalah white hat alias "topi putih" yang mengacu pada peretas etis yang umumnya bertujuan untuk mengekspos kerentanan dunia maya, setelah pengembalian dana.

PolyNetwork, platform yang memfasilitasi transaksi token peer-to-peer, menambahkan bahwa token ditransfer ke dompet multi-tanda tangan yang dikendalikan oleh platform dan peretas.

Satu-satunya token yang tersisa yang belum dikembalikan adalah stablecoin tether senilai USD 33 juta yang dibekukan awal pekan ini oleh perusahaan cryptocurrency Tether, kata PolyNetwork.

Baca Juga: Berlabuhnya Lionel Messi Semarakkan Fan Token, Mata Uang Kripto PSG

"Proses pembayaran belum selesai. Untuk memastikan pemulihan aset pengguna, kami berharap bisa menjaga komunikasi dengan White Hat dan menyampaikan informasi yang akurat kepada publik," kata PolyNetwork di Twitter.

Ilustrasi hacker. (Shutterstock)
Ilustrasi hacker. (Shutterstock)

Seseorang yang mengaku telah melakukan peretasan mengatakan PolyNetwork menawarinya hadiah sebesar USD 500.000 untuk mengembalikan aset yang dicuri.

Dia tidak akan bertanggung jawab atas insiden tersebut, menurut pesan digital yang dibagikan di Twitter oleh Tom Robinson, pendiri Elliptic, perusahaan pelacak kripto.

PolyNetwork, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer atau menukar token di berbagai blockchain, mengatakan bahwa mereka telah diserang oleh cyberheist, mendesak pelaku untuk mengembalikan dana yang dicuri.

Ilustrasi bitcoin, salah satu mata uang kripto. (Pixabay)
Ilustrasi bitcoin, salah satu mata uang kripto. (Pixabay)

Peretas yang masih belum teridentifikasi tampaknya mengeksploitasi sisi rentan kontrak digital yang digunakan PolyNetwork untuk memindahkan aset di antara berbagai blockchain.

Baca Juga: Remaja Investor Kripto Tewas Ditembak di Mobil

Pada hari Rabu, para peretas mulai mengembalikan koin yang dicuri dan analis Blockchain berspekulasi bahwa mereka mungkin merasa terlalu sulit untuk mencuci mata uang kripto yang dicuri dalam skala seperti itu.

Kemudian pada hari Rabu, para peretas mengatakan mereka melakukan serangan "untuk bersenang-senang" dan ingin "mengekspos kerentanan" sebelum orang lain dapat mengeksploitasinya dan berencana mengembalikan token.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI