Densus Tangkap Terduga Teroris yang Ngontrak Rumah di Desa Labuan

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 16:20 WIB
Densus Tangkap Terduga Teroris yang Ngontrak Rumah di Desa Labuan
Ilustrasi Densus 88. [Antara/Rony Muharrman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap terduga teroris berinisial AF, warga Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengonfirmasi penangkapan tersebut. AF ditangkap pada Jumat, 13 Agustus 2021, sekitar pukul 08.35 WIB, di Jalan Raya Anyer, Kampung Luibadak, Desa Mancak.

“Terduga ini selama ini ngontrak di Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang bersama istrinya berinisial A dan orangtuanya berinisial K,” kata Sigit dalam laporan Bantennews, Sabtu (14/8/2021).

Kemudian pada hari ini, sekitar pukul 11.00 WIB, Densus 88 Mabes Polri juga melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di Kampung Tangsi, Desa Labuan Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.

“Terhadap dua kegiatan penangkapan dan penggeledahan tersebut kami Polres Cilegon Polda Banten melakukan back up dengan menurunkan 45 personel. Kegiatan berjalan dengan lancar. Untuk tindak lanjut penanganan perkara dilaksanakan oleh Densus 88,” katanya.

Dalam  konferensi pers di Mabes Polri, kemarin, Kepala Bagian Penerangan Umum  Divisi Humas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengonfirmasi Tim Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa provinsi, salah satunya di Sumatera Utara.

"Benar ada penangkapan teroris di Sumatera Utara," kata Ramadhan.

Selain di Sumatera Utara, Tim Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris di wilayah Purwokerto, Jawa Tengah, namun Ramadhan tidak merincikannya.

Menurut dia, saat ini Tim Densus 88 Polri masih bergerak melakukan penangkapan secara berkelanjutan di sejumlah provinsi.

Baca Juga: Modus Sewa Truk Buat Angkut Hewan Kurban, Pelaku Bawa Lari Kendaraan Saat Supir Tidur

"Yang bisa kami sampaikan hanya penangkapan di Sumatera Utara saja, karena Densus masih melakukan penangkapan secara kontinyu, sampai kapan masih banyak dan tidak boleh mengatakan jumlah maupun jaringannya," kata Ramadhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI