Suara.com - Kanjeng Gusti Pangeran Aria Adhipati (KGPAA) Mangkunegara IX meninggal dunia pada Jumat, (13/8/2021) di Jakarta akibat sakit jantung. Untuk mengenal sebenarnya siapa Mangkunegara IX ini, silahkan disimak profil KGPAA Mangkunegara IX berikut.
Almarhum Raja Mangkunegaran Solo itu rencananya akan dimakamkan di kompleks pemakaman raja Mangkunegaran, Astana Girilayu Karanganyar, pada Minggu (15/8/2021). Baru saja berpulang, berikut profil KGPAA Mangkunegara IX yang tak banyak orang tahu.
Melansir dari laman resmi puromangkunegaran.com, berikut ini profil KGPAA Mangkunegara IX.
1. Biodata KGPAA Mangkunegara IX
Baca Juga: Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah KGPAA Mangkunagoro IX di Mangkunegaran
- Nama: Gusti Pangeran Haryo (GPH) Sudjiwo Kusumo
- Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 18 Agustus 1951 (70).
- Orang Tua: KGPAA Mangkunegara VIII (Raden Mas Hamidjojo Sarosa) dan Raden Ajeng Soenituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara VIII.
- Minat: Kesenian khususnya Seni Tari
- Karya: Tari Bedhaya Suryosumirat (1990), Tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), Tari Harjuna Sasrabahu, Tari Puspita Ratna (1998), Tari Kontemporer Negeri Sembako (1998), Tari Kontemporer Krisis (1999). ), Drama tari Mintaraga, Drama tari Dewa Ruci.
GPH Sudjiwo Kusumo mendapatkan gelar sebagai KGPAA Mangkunegara IX pada 24 Januari 1988. Penobatan ini diberikan setelah sang ayah, Mangkunegara VIII wafat pada 2 Agustus 1987.
Setelah RM Hamidjojo Sarosa wafat, tahta raja turun kepada putra mahkota K.P.A. Prabu Kusumo-B.R.M Radityo, kakak kandung dari GPH Sudjiwo Kusumo.
Namun, Prabu Kusumo-B.R.M Radityo wafat dan gelar raja muda yang ke-IX diberikan kepada GPH Sudjiwo Kusumo.
2. KGPAA Mangkunegara IX Dikenal Peduli Kesenian
Meski menjadi seorang raja, KGPAA Mangkunegara IX adalah raja yang modern dan peduli akan perkembangan seni khususnya seni tari.
Baca Juga: Terjunkan 275 Personel, Kapolresta Solo Imbau Warga Tak Melayat ke Mangkunegaran
Karena memiliki kepedulian yang tinggi tentang kesenian, ia menjadikan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya Jawa.
Orang yang berkunjung ke pusat budaya Jawa tersebut selalu disuguhkan kesenian seperti tari, fragmen, dan wayang kulit.
3. Berhasil Mengumpulkan Aset yang Hilang Milik Kerajaan
Melansir dari laman p2k.umhamzah.ac.id, di masa kepemimpinan Mangkunegara IX, Mangkunegaran kembali mendapatkan kekayaannya yang sempat dikelola negara. Pengembalian aset milik Mangkunegaran itu sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI, 6 Februari 1991.
Kekayaan yang dikembalikan kepada Mangkunegaran antara lain, Hotel Dana Solo, pabrik obat nyamuk di Tawangmangu, sebidang tanah di barat Solo, dan vila di Tawangmangu.
KGPAA Mangkunegara IX pernah menjadi menantu Soekarno. Ia telah menikahi putri Presiden pertama RI, Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri pada tahun 1974.
Keduanya dikaruniai dua orang anak, yakni Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan Putri Agung Suniwati. Anak sulung Mangkunegara IX, Paundrakarna juga sempat terjun ke dunia hiburan sebagai aktor dan penyanyi.
Namun, pernikahan Mangkunegara IX dengan Sukmawati kandas pada tahun 1984. Setelahnya, Mangkunegara IX menikah dengan Prisca Marina Haryogi Supardi pada tahun 1990.
Bersama istri keduanya, KGPAA Mangkunegara IX dikaruniai dua orang anak, yakni Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan Ancillasura Sudjiwo.
Pura Mangkunegaran hingga kini belum menentukan kepada siapa tahta akan diberikan setelah KGPAA Mangkunegara IX wafat. Jika menilik tradisi menyerahan tahta kraton maka, anak tertua dari raja yang mangkat berhak meneruskan. Dalam hal ini, bisa jadi Paundrakarna yang bakal menjadi Raja Mangkunegaran Solo.
Kita tunggu saja kabar terbaru pasca KGPAA Mangkunegara IX wafat. Demikian informas tentang profil KGPAA Mangkunegara IX yang dirangkum Suara.com. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Lolita Valda Claudia