Kemenkes RI Tegaskan Angka Kematian Akibat Covid-19 Tak Dihilangkan dari Data Pemerintah

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 21:14 WIB
Kemenkes RI Tegaskan Angka Kematian Akibat Covid-19 Tak Dihilangkan dari Data Pemerintah
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (21/1/2021). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pemerintah tidak menghapus angka kematian covid-19 dalam laporan harian kepada masyarakat.

Hal ini dikatakan Nadia dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).

"Kami tegaskan angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya," ujar Nadia.

Pernyataan Nadia menyusul pemerintah yang dikabarkan akan menghapus angka kematian Covid-19 dalam laporan harian. 

Baca Juga: Kartu Vaksin Syarat Masuk Mal, Kemenkes: Perlindungan Ekstra Buat Pengunjung dan Pedagang

Nadia mengungkapkan, saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk menentukan kebijakan level PPKM yang lebih tepat. 

"Saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk kita dapat menentukan level PPKM lebih tepat lagi," ucap dia.

Tak hanya itu, Nadia mengakui terjadi keterlambatan pelaporan baik kasus konfirmasi positif, kasus sembuh hingga kasus meninggal karena Covid-19.

Hal ini kata Nadia karena adanya kenaikan kasus dalam dua bulan terakhir. 

"Khususnya akibat peningkatan kasus 2 bulan terakhir kemarin pada bulan Juli. Saat ini masih lebih dari 50.000 kasus belum terupdate secara status akhirnya," tuturnya.

Baca Juga: Kemenkes Ingatkan Lagi Risiko Penyebaran Covid-19 di Klaster Keluarga

Tak hanya itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan update terbaru data kasus Covid-19. 

"Kementerian Kesehatan mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating kasus ini dalam waktu sesingkat-singkatnya agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI