Kasus Pesepeda Motor vs Ambulans Bawa Bayi Kritis, Akhirnya Selesai secara Kekeluargaan

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 19:34 WIB
Kasus Pesepeda Motor vs Ambulans Bawa Bayi Kritis, Akhirnya Selesai secara Kekeluargaan
Video Kronologi Ambulans Dicegat Motor Saat Bawa Bayi Kritis Dalam Inkubator. (Instagram/@gholibnurilham)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persoalan pemotor yang menghalangi ambulans pembawa bayi kritis yang lahir prematur dan akhirnya meninggal kini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Hal itu disampaikan pengemudi ambulans, Gholib Nur Hilman saat dihubungi Suara.com pada Jumat (13/8/2021).

Sebelumnya, video yang merekam aksi pencegatan ambulans pembawa bayi kritis oleh pesepeda motor di Jalan Otto Iskandar Dinata, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (12/8/2021) sempat viral di media sosial.

Dalam video, pesepeda motor itu justru berusaha memotong jalur sampai menggebrak ambulans.

Baca Juga: Innalillahi, Bayi Kritis dalam Ambulans yang Dicegat Pesepeda Motor Akhirnya Meninggal

“Untuk kejadian yang viral sudah diselesaikan di atas materai dan sudah diselesaikan secara instansi-instansi terkait,”  kata Gholib. 

Jelasnya pesepeda motor yang mencegatnya, telah diproses oleh instansinya. 

“Untuk oknum telah viral sudah diproses oleh instansi yang bersangkutan." 

Pesepada motor itu sendiri menggunakan motor matic. Dia tampak mengenakan kaos dan celana berwarna cokelat, dan sebuah rompi berwarna hijau tua.

Namun ketika dimintai konfirmasi, asal instansi dari oknum tersebut, Gholib enggan membeberkannya. 

Baca Juga: Viral Cegat Ambulans Pembawa Bayi Kritis di Jaktim, Identitas Pemotor Diselidiki Polisi

“Untuk itu saya tidak dapat mempublish, mohon maaf,” ujarnya.  

Diselesaikannya peristiwa tersebut, juga disampaikan Gholib melalui akun Instagram miliknya @gholibnurilham.

Saya Gholib Nur Ilham Driver PKC Jatinegara dengan ini menginformasikan bahwasanya permasalahan video yang kemarin viral karena sedang membawa pasien Bayi Premature, Hari Kamis, 12 Agustus 2021 pukul 10.10 WIB di Jl. Otto Iskandar Dinata, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur,” tulisnya. 

Dengan ini Saya atas nama Pribadi dan Puskesmas Kec Jatinegara telah menyatakan bahwasanya permasalahan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa ada paksaan dari siapapun. Dan telah di selesaikan antara Instansi & Instansi, untuk perihal kasus tersebut sudah diserahkan kepada pihak yang terkait,” lanjutnya dalam unggahan tersebut. 

Sementara itu, diketahui, bayi yang dibawa Gholib dalam ambulans yang dikemudikannya akhirnya meninggal dunia. Hal itu juga disampaikannya lewat akun Instagram miliknya. 

Pria berseragam coklat menghambat laju mobil ambulans yang membawa bayi dalam keadaan kritis (Instagram)
Pria berseragam coklat menghambat laju mobil ambulans yang membawa bayi dalam keadaan kritis (Instagram)

Namun, Tuhan lebih Sayang sama si Dedek Bayi yang akhinnya harus menghembuskan nafas terakhirnya di RS tempat Bayi Tersebut dirawat. Hancur hati ini mendengar kabar ini, namun Tuhan tau mana yang terbaik dari yang terbaik &  Mohon Do'a Terbaiknya dari Rekan-rekan sernua untuk Sang Dedek Bayi & Keluarga yang ditinggalkan diberikan  ketabahan,” tulisnya. 

Seperti pemberitaan sebelumnya, dalam sebuah  video terekam  ambulans dicegat pesepeda motor saat membawa pasien kode merah menjadi viral. Dalam keadaan darurat, pesepeda motor itu justru berusaha memotong jalur sampai menggebrak ambulans.

Peristiwa ini dibagikan oleh akun Instagram @gholibnurilham. Video itu tampak menunjukkan kronologi terjadinya aksi pesepeda motor.

Sopir ambulans menjelaskan sedang membawa pasien bayi yang menggunakan inkubator. Ia menyalakan sirene karena kondisi bayi sudah kritis setelah lahir secara prematur. Bayi itu akan dibawa ke RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur.

"Saya sedang membawa pasien EMERGENCY (kode merah)," tulis sopir ambulans sebagai keterangan video seperti dikutip oleh Suara.com, Jumat (13/8/2021).

"Di sini posisi saya sedang membawa pasien bayi kritis menggunakan inkubator, karena lahir dalam keadaan premature. Bayi harus segera mendapatkan penanganan di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur."

Permasalahan ambulans dengan pemotor terjadi saat melewati persimpangan lampu merah di Otista Raya, Jakarta Timur. Saat semua pengendara memberikan jalan, pemotor itu justru tetap tidak bergerak.

Sopir ambulans pun turut menunjukkan video kejadian tersebut. Aksi pemotor itu tampak menghalangi laju ambulans.

Sang sopir sendiri mengaku dirinya sudah memperlambat laju ambulans. Namun karena terlalu mepet, ambulans tidak sengaja menyenggol kaca spion pemotor itu.

"Di saat persimpangan lampu merah, saya sudah memperlambat laju ambulans. Saya memberi ruang terhadap pengendara yang lain agar menepikan kendaraannya, agar memberikan akses ambulans untuk melintas."

"Karena kejadian tersebut, saya tidak sengaja menyenggol spion motor tersebut."

Tak disangka, pemotor itu tidak terima dan mengejar ambulans. Pemotor berusaha menghalangi laju ambulans, sampai menggebrak kendaraan yang sedang membawa pasien kritis tersebut.

"Setelah itu, pemotor tersebut dengan sengaja menggebrak kaca pintu depan sebelah kanan ambulans saya, dan sengaja memotong lajur ambulans saya."

"Padahal jelas saya sedang membawa pasien emergency, dan harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit."

Pemotor itu sendiri menggunakan motor matic. Ia tampak mengenakan kaos dan celana berwarna cokelat, dan sebuah rompi berwarna hijau tua. 

Selain membagikan video aksi pesepeda motor itu, sopir ambulans juga membagikan kondisi pasien. Ia merekam seorang bayi yang kritis di dalam inkubator.

Bayi itu sudah berhasil dibawa ke rumah sakit oleh sopir ambulans. Kondisinya sangat lemah dan terbungkus plastik di dalam inkubator.

"Seperti inilah kondisi pasien yang saya bawa dari Puskesmas Kecamatan Jatinegara ke RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur."

Terakhir, sopir ambulans ini memberikan pesan kepada masyarakat. Ia mengingatkan agar semua pengendara jalan selalu memberikan akses kepada ambulans yang menyalakan sirene.

"Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar memberikan akses terhadap Ambulans Gawat Darurat disaat sedang membawa pasien. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi pasien di dalamnya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI