Innalillahi, Bayi Kritis dalam Ambulans yang Dicegat Pesepeda Motor Akhirnya Meninggal

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 19:21 WIB
Innalillahi, Bayi Kritis dalam Ambulans yang Dicegat Pesepeda Motor Akhirnya Meninggal
Video Kronologi Ambulans Dicegat Motor Saat Bawa Bayi Kritis Dalam Inkubator. (Instagram/@gholibnurilham)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi yang dalam kondisi kritis dibawa oleh ambulans dan sempat  dicegat sepeda motor di jalan kawasan Jatinegara, Jakarta Timur akhirnya meninggal dunia. 

Sebelumnya, dalam sebuah rekaman video, ambulans tersebut dicegat seorang pesepeda motor saat membawa pasien kode merah, menjadi viral. Meski membawa pasien dalam keadaan darurat, pemotor tersebut justru berusaha memotong jalur sampai menggebrak ambulans. 

Kabar meninggalnya bayi malang itu, disampaikan pengemudi ambulans yang membawa bayi tersebut, Gholib  Nur Hilman melalui akun Instagram @gholibnurilham. 

Namun, Tuhan lebih Sayang sama si Dedek Bayi yang akhinnya harus menghembuskan nafas terakhirnya di RS tempat Bayi Tersebut dirawat. Hancur hati ini mendengar kabar ini, namun Tuhan tau mana yang terbaik dari yang terbaik &  Mohon Do'a Terbaiknya dari Rekan-rekan sernua untuk Sang Dedek Bayi & Keluarga yang ditinggalkan diberikan  ketabahan,” tulis Gholib seperti dikutip Suara.com pada Jumat (13/8/2021). 

Baca Juga: Viral Cegat Ambulans Pembawa Bayi Kritis di Jaktim, Identitas Pemotor Diselidiki Polisi

Sebelumnya, Suara.com telah meminta persetujuan Gholib untuk dikutip postingannya. Dalam unggahan postingannya, Gholib mengatakan, bayi tersebut terlahir secara prematur. 

Dari Awal di Jemput Pasien Kami memang bisa dibilang belum waktunya lahir alias Prematur. Dengan kondisi tersebut, si Dedek Bayi langsung di bawa menggunakan Ambulans Kami ke Puskesmas untuk mendapatkan Penanganan,” tulisnya.

Namun, karena kondisi si Bayi memang tdak memungkinkan di rawat di Puskesmas, akhimya pihak Puskesmas memutuskan untuk di rujuk ke RS Besar yang memiliki ruang NICU untuk mendapatkan Penanganan secara Intensif, setelah mendapatkan ruang NICU di RS Besar, si Dedek Bayi langsung di bawa menggunakan Ambulans Puskesmas Kec. Jatinegara yang dimana driver Ambulans tersebut adalah Saya Sendiri,” sambungnya. 

Namun dalam perjalanan, terjadilah peristiwa yang tidak diduganya tersebut. 

Dari Awal perjalan ke RS semua lancar-lancar aja, sampai bertemu di persimpangan lampu merah dan setelah melewati flyover Cawang mendapatkan kegaduhan yang tidak diinginkan seperti postingan sebelum postingan ini,” lanjut Gholib dalam unggahannya. 

Baca Juga: Viral Kronologi Ambulans Dicegat Pemotor Saat Bawa Bayi Kritis Dalam Inkubator

Dia pun berharap agar peristiwa itu tidak terulang kembali, dan meminta masyarakat untuk lebih peka dengan situasi dan lingkungan. 

Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk Kita semua agar dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan, terlebih terhadap Kendaraan Prioritas Gawat Darurat yang harus didahulukan disaat bertugas,” ujarnya. 

Video ambulans dicegat pemotor saat membawa pasien kode merah menjadi viral. Dalam keadaan darurat, pemotor itu justru berusaha memotong jalur sampai menggebrak ambulans.

Peristiwa ini dibagikan oleh akun Instagram @gholibnurilham. Video itu tampak menunjukkan kronologi terjadinya aksi pemotor.

Video Kronologi Ambulans Dicegat Motor Saat Bawa Bayi Kritis Dalam Inkubator. (Instagram/@gholibnurilham)
Video Kronologi Ambulans Dicegat Motor Saat Bawa Bayi Kritis Dalam Inkubator. (Instagram/@gholibnurilham)

Sopir ambulans menjelaskan sedang membawa pasien bayi yang menggunakan inkubator. Ia menyalakan sirene karena kondisi bayi sudah kritis setelah lahir secara prematur. Bayi itu akan dibawa ke RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur.

"Saya sedang membawa pasien EMERGENCY (kode merah)," tulis sopir ambulans sebagai keterangan video seperti dikutip oleh Suara.com, Jumat (13/8/2021).

"Di sini posisi saya sedang membawa pasien bayi kritis menggunakan inkubator, karena lahir dalam keadaan premature. Bayi harus segera mendapatkan penanganan di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur."

Permasalahan ambulans dengan pemotor terjadi saat melewati persimpangan lampu merah di Otista Raya, Jakarta Timur. Saat semua pengendara memberikan jalan, pemotor itu justru tetap tidak bergerak.

Sopir ambulans pun turut menunjukkan video kejadian tersebut. Aksi pemotor itu tampak menghalangi laju ambulans.

Sang sopir sendiri mengaku dirinya sudah memperlambat laju ambulans. Namun karena terlalu mepet, ambulans tidak sengaja menyenggol kaca spion pemotor itu.

"Di saat persimpangan lampu merah, saya sudah memperlambat laju ambulans. Saya memberi ruang terhadap pengendara yang lain agar menepikan kendaraannya, agar memberikan akses ambulans untuk melintas."

"Karena kejadian tersebut, saya tidak sengaja menyenggol spion motor tersebut."

Tak disangka, pemotor itu tidak terima dan mengejar ambulans. Pemotor berusaha menghalangi laju ambulans, sampai menggebrak kendaraan yang sedang membawa pasien kritis tersebut.

"Setelah itu, pemotor tersebut dengan sengaja menggebrak kaca pintu depan sebelah kanan ambulans saya, dan sengaja memotong lajur ambulans saya."

"Padahal jelas saya sedang membawa pasien emergency, dan harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit."

Pemotor itu sendiri menggunakan motor matic. Ia tampak mengenakan kaos dan celana berwarna cokelat, dan sebuah rompi berwarna hijau tua ala tentara.

Selain membagikan video aksi pemotor itu, sopir ambulans juga membagikan kondisi pasien. Ia merekam seorang bayi yang kritis di dalam inkubator.

Bayi itu sudah berhasil dibawa ke rumah sakit oleh sopir ambulans. Kondisinya sangat lemah dan terbungkus plastik di dalam inkubator.

"Seperti inilah kondisi pasien yang saya bawa dari Puskesmas Kecamatan Jatinegara ke RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur."

Terakhir, sopir ambulans ini memberikan pesan kepada masyarakat. Ia mengingatkan agar semua pengendara jalan selalu memberikan akses kepada ambulans yang menyalakan sirene.

"Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar memberikan akses terhadap Ambulans Gawat Darurat disaat sedang membawa pasien. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi pasien di dalamnya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI