Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya tak pernah mengurangi laporan kematian karena Covid-19 di ibu kota. Menurutnya semua laporan kematian perlu dilaporkan apa adanya.
Anies menyebut selama ini Pemprov DKI selalu memberikan laporan secara rutin. Ada dua jenis laporan, pertama kematian yang terkonfrimasi Covid-19 dan pemakaman dengan protap khusus infeksi.
"Terkait kematian, kami di DKI Jakarta tidak pernah mengurangi atau mengubah data-data. Kematian selama pademi selalu dilaporkan apa adanya," ujar Anies melalui akun instagramnya, @aniesbaswedan, Jumat (13/8/2021).
Anies menyebut perintah untuk melaporkan kasus kematian secara terbuka sudah diinstruksikan organisasi kesehatan dunia (WHO). Bahkan ia menyebut hal ini sudah dilakukannya dari awal ketima masih memiliki keterbatasan kewenangan dan kapasitas testing.
Baca Juga: Masuk Mal Kini Harus Scan Barcode Pedulilindungi, Begini Caranya
"Untuk mendeteksi adanya wabah, kami menggunakan data pelayanan pemakaman agar bisa mendeteksi bahwa wabah telah masuk dari luar negeri ke Ibu Kota," tuturnya.
Mantan Mendikbud ini juga menyampaikan selama periode 6 sampai dengan 29 Maret 2020 bahwa ada sebanyak 285 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Kemudian berdasarkan data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI (Distamhut) ada peningkatan pemakaman pada Maret 2020 mencapai 4.377 pemakaman.
"Prinsip kami di DKI Jakarta dalam menangani semua masalah, termasuk COVID-19, menggunakan ilmu pengetahuan. menggunakan data yang benar dan akurat, serta transparansi data," pungkasnya.
Baca Juga: Relawan Perempuan untuk Pemulasaran Jenazah Covid-19 Minim, Ini Langkah Pemkab Bantul