Antusiasme pengunjung bisa dipahami, karena deretan acara menampilkan nama-nama tersohor di Berlin: Midas 104, Tama Sumo, dan ratu queer Gloria Viagra.
Kementerian Kesehatan Berlin melaporkan, pada hari Senin malam (09/08) ada 420 orang muda yang bersedia divaksinasi.
Eksperimen clubbing untuk mengembalikan kebebasan Selama eksperimen, semua pengunjung - apakah divaksinasi atau tidak - harus menjalani tes PCR dulu sebelum masuk ke kelab, lalu beberapa hari setelah acara ada tes ulang.
Asosiasi Kelab Berlin dalam siaran persnya mengatakan, ada kebutuhan mendesak untuk menyusun konsep kesehatan yang memungkinkan acara dalam ruangan tanpa masker atau menjaga jarak.
Itu sebabnya perlu dilakukan uji coba ilmiah. Pemantauan ilmiah akan dilakukan oleh rumah sakit Charite Berlin yang punya reputasi internasional.
Tim peneliti yang menyusun kerangka kerja, melakukan penelitian dan megnumumkan hasilnya, kata Senator untuk Kebudayaan Berlin, Klaus Lederer. Operator kelab di seluruh Jerman memang sedang mencari cara memulai lagi acara di dalam ruangan pada bulan Oktober, mengingat vaksinasi di Jerman sudah cukup maju.
Asosiasi Tempat Pertunjukan Musik Jerman, LiveKomm, dalam rilisnya juga mengatakan, budaya kelab adalah budaya kebebasan sosial, yang tidak boleh mati dalam"dekapan panjang pandemi".