Suara.com - Aaron Rumainum bersedia menjadi vaksinator demi menyelamatkan banyak orang dari kematian akibat COVID-19.
Aaron adalah kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Dia mengaku sedih melihat banyak orang dimakamkan di pemakaman khusus COVID.
"Saya berharap dengan menyuntik orang maka bisa menyelamatkan banyak orang juga," katanya.
Selain menjadi vaksinator, dia juga ikut bekerja di pemakaman dan mengetahui banyak orang meninggal di banyak wilayah Papua karena belum divaksin.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Akui Butuh Waktu Lebih Lama untuk Turunkan Angka Kematian
"Jadi ada yang belum divaksin, memiliki komorbid, terpapar COVID dan meninggal, ada pula yang tidak memiliki komorbid, belum divaksin, terpapar lalu meninggal juga," ujarnya.
Sudah banyak warga di Papua yang pasti pernah divaksin COVID oleh Aaron, mulai dari jajaran pejabat pemerintah, TNI, Polri, pers hingga masyarakat umum.
Dari cerita Aaron, tercatat sekitar 2.000-an vaksinator di Provinsi Papua, rata-rata merupakan tenaga kesehatan yang ditunjuk oleh instansinya masing-masing.
Seorang vaksinator juga harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu agar dapat menyuntik warga. "Sekitar lima hari pelatihan khusus bagi seorang vaksinator," kata Aaron.
Meskipun demikian, Aaron terkadang merasa prihatin dengan kondisi para vaksinator yang tidak banyak menerima perhatian dari pemerintah daerah di tempatnya masing-masing.
Baca Juga: Guru Besar FKUI Desak Pemerintah Tegas Tangani Covid-19 Untuk Tekan Angka Kematian
"Masih ada vaksinator yang belum diberikan hak-haknya sejak Januari hingga kini," ujarnya. Namun, ada beberapa kabupaten yang juga sangat mengapresiasi para vaksinator tersebut sehingga hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi tenaga kesehatan.
Aaron menjelaskan bagaimana seorang vaksinator dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal jika tidak diperhatikan sebagaimana mestinya.
"Bagaimanapun vaksinator ini jika terpapar COVID maka siapa lagi yang dapat menyuntik vaksin bagi warga, sehingga harus diperhatikan dengan baik juga," katanya. [Antara]