Kubu Rizieq soal Sembako Jokowi Picu Kerumunan: Diskriminasi Hukum, Mengundang Murka Allah

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 10:20 WIB
Kubu Rizieq soal Sembako Jokowi Picu Kerumunan: Diskriminasi Hukum, Mengundang Murka Allah
Kubu Rizieq soal Sembako Jokowi Picu Kerumunan: Diskriminasi Hukum, Mengundang Murka Allah. Kerumunan warga saat mengantre sembako yang dibagikan Presien Jokowi di Terminal Grogol, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar turut memberikan kritik pedas terhadap aksi bagi-bagi sembako Presiden Joko Widodo yang di Terminal Grogol, Jakarta Barat, yang picu kerumunan pada Selasa (10/8/2021) laku. Aziz menyinggung soal diskriminasi hukum. 

"Lagi-lagi kita masyarakat dipertontonkan ketidakadilan dan diskriminasi dalam penegakkan hukum," kata Aziz saat dihubungi, Jumat (13/8/2021). 

Aziz mengatakan, masa pandemi covid yang tak menentu semua pihak dituntut untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat seperti menghindari kerumunan hingga menjaga jarak. 

Seharusnya memang, kata Aziz, para pelanggar harus ditindak secara administrasi saja bukan dengan pidana. Pasalnya, Indonesia tidak pernah dianggap menerapkan karantina wilayah sebagaimana ketetapan Undang-Undang. Namun, ia menyayangkan, justru Habib Rizieq Shihab malah dipidanakan. 

Baca Juga: Jokowi Guyur Greysia-Apryiani Bonus Rp5,5 M: Apa Perlu Saya Sebut, Tapi Gak Apa-apa Ya

alah satu tim pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar saat ditemui wartawan di PN Jaktim. (Suara.com/Bagaskara)
Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar saat ditemui wartawan di PN Jaktim. (Suara.com/Bagaskara)

"Aneh bin ajaibnya dalam waktu pandemi ini pula ada ulama, habaib dan masyarakat yang dipidana bahkan dibui karena kasus prokes," ungkapnya. 

Aziz pun kemudian menilai kepada Rizieq kasus pelanggaran prokes justru ditindak dengan cara yang disebutnya bengis dan zalim. Sementara menurutnya, justru di lain sisi pelanggaran prokes yang dilakukan presiden tidak ditindak dan dianggap biasa. 

"Ini benar-benar mengundang murka Allah karena ketidakadilan dan kezaliman serta diskriminasi dalam penegakan hukum luar biasa."

Sembako Jokowi Picu Kerumunan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo  menyambangi Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8/2021). Kedatangan Jokowi, untuk membagikan sembako kepada warga. Namun karena tingginya antusias warga yang  tidak sabaran mengantre hingga menyebabkan terjadinya kerumunan, bahkan terjadi dorong-dorongan. 

Baca Juga: Suruh Jokowi Blusukan, Megawati: Tangan Saya Dulu Salaman Sama Orang Lepra

Pantauan Suara.com di lokasi Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya. Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya. 

Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul. Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi. 

Warga berkerumun saat Presiden Jokowi membagi-bagikan sembako di Terminal Grogol, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)
Warga berkerumun saat Presiden Jokowi membagi-bagikan sembako di Terminal Grogol, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)

Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif. Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif. 

Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan. 

Petugas yang terdiri dari TNI, Polri, dan Paspampres berusaha untuk menertibkan warga. Mereka sesekali berteriak untuk menenangkan. Namun tidak berhasil. Karena situasi tidak kondusif, tim yang bertugas menghentikan pembagian sembako. Warga pun terlihat kecewa dan bahkan sempat mengejar mobil pembawa sembako Jokowi hingga ke jalan raya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI