Suara.com - Beredar video dengan narasi rakyat Australia bentrok melawan aparat keamanan setempat karena menolak rencana New World Order.
Video dengan narasi tersebut dibagikan oleh akun Facebook Balqis Ayuningsih. Akun ini menyebarkan narasi tersebut ke Grup Muslim Cyber Community (MCC).
Dalam postingannya, Balqis melampirkan 2 video dengan disertai keterangan narasi bahwa video bentrokan antara aparat dengan warga yang melempari batu. Ia menyebut peristiwa terjadi di Australia.
Akun ini menyertakan narasi warga Australia melakukan perlawanan terhadap rencana New World Order. Terakhir, akun ini juga berharap agar demonstrasi anarkis serupa terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Klaim-klaim Vaksin Covid-19 Berbahaya bagi Ibu Hamil, Ini Cek Faktanya
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
"Perlawanan rakyat Australia akan rencana NWO (New World Order), menghantam police force dengan batu….
Andai sj ini bsa trjadi di negara ruwetnesia …..
*(deskripsi video 1)
memperlihatkan bentrokan antara warga dengan aparat Kepolisian. para warga melempari polisi dengan batu.
**(deskripsi video 2)
memperlihatkan demonstrasi mahasiswa di Indonesia sambil mengucapkan sumpah mahasiswa. Demonstrasi tersebut terjadi beberapa tahun silam."
Lantas benarkah narasi tersebut?
Baca Juga: CEK FAKTA: Foto Pesawat Kepresidenan Melintas di Atas Proyek Hambalang, Benarkah?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi rakyat Australia demo sampai ricuh melawan kepolisian karena menolak rencana New World Order tidak benar.
Penelusuran fakta terkait dilakukan untuk mencari konteks dan lokasi video. Hal ini dilakukan dengan menggunakan mesin pencari gambar di Yandex.
Terungkap, demonstrasi yang berujung ricuh tersebut bukan terjadi di Australia, melainkan di Argentina pada tahun 2017. Informasi ini bersumber dari channel Youtube C5N, yakni sebuah channel berita yang berbasis di Argentina.
Akun YouTube ini menayangkan aksi unjuk rasa berujung ricuh, antara aparat dan warga di Buenos Aires, Argentina. Sepanjang video, narator dan sumber menjelaskan dalam bahasa Spanyol.
Video yang berdurasi 26 menit 11 detik tersebut diposting pada 19 Desember 2017 dengan judul video “Adentro la sesión de Reforma Jubilatoria, afuera incidentes” ("Terjadi Insiden di Luar Saat Sesi Reformasi Pensiunan).
Beberapa titik bangunan dan bendera demonstran yang ada di video C5N, juga dapat ditemukan di video Balqis.
Melansir dari reuters.com, demostrasi warga ditengarai adanya kebijakan baru Presiden Mauricio Macri yang berniat mereformasi dana pensiunan. Menurut Macri, kebijakan tersebut bertujuan untuk memotong defisit anggaran fiskal dan menarik investasi.
Presiden Macri adalah Presiden terpilih di tahun 2015 yang merupakan mantan Wakil Walikota Buenos Aires. Ia berhasil mengalahkan partai sayap kiri.
Ia dikenal dengan berbagai kebijakannya yang konservatif. Salah satunya adalah agenda perekonomian diarahkan untuk “pro-pasar” dengan memangkas anggaran kurang produktif.
Banyak yang mempertentangkan RUU pemangkasan dana pensiun tersebut, utamanya dari partai oposisi dan serikat buruh. Perdebatan RUU tersebut akhirnya menimbulkan demonstrasi di hari Senin.
Puluhan ribu orang turun dan memenuhi jalan Buenos Aires serta di seluruh penjuru negeri, untuk memprotes kebijakan Macri. Demonstrasi di depan gedung kongres berakhir ricuh.
Demonstran melempari batu kepada polisi, yang dibalas dengan meriam air, peluru karet dan gas air mata. Demo itu berlangsung berhari-hari. Kendati demikian, Kongres tetap menyetujui RUU tersebut pada Selasa pagi.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi rakyat Australia bentrok melawan aparat keamanan setempat karena menolak rencana New World Order adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.