Suara.com - Survei terbaru milik lembaga survei Charta Politika Indonesia mengatakan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf meningkat. Sementara tren kepuasan justru alami sedikit penurunan.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, bahwa hasil survei terbaru yang dilakukan pihaknya menunjukkan sebanyak 62,4 persen publik puas dengan kinerja pemerintah, sementara ada 34,1 persen menyatakan tidak puas, lalu ada 3,5 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
"Ada yang menarik, ada tren ketidakpuasan naik cukup tinggi dibandingkan dengan tiga survei terakhir. Jadi tendensi responden mengatakan tidak puas lebih tinggi," kata Yunarto dalam paparannya yang disiarkan secara daring, Kamis (12/8/2021).
Dalam catatan data ketidakpuasan dalam tiga survei sebelumnya tercatat pada bulan Januari 2021 responden yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah sebesar 15,7 persen. Lalu, pada Februari 2021 angkanya meningkat menjadi 18,9 persen.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Kepercayaan Publik Terhadap Data Covid Pemerintah Rendah
Kemudian, pada bulan Maret 2021 tren ketidakpuasan itu mengalami peningkatan menjadi 21,2 persen. Sampai akhirnya, pada bulan Juli ini angkanya mencapai 34,1 persen.
Sementara untuk tren kepuasan, Yunarto menjelaskan, memang angkanya cenderung stabil berada di angka 60 persen. Hanya saja, ada penurunan yang terjadi selama satu tahun terakhir.
"Seperti dilihat pada Juli 2020, 67,2 persen. tapi cenderung menurun jika dibandingkan dengan Juli 2021, yaitu 62,4 persen," tuturnya.
Adapun untuk diketahui survei ini dilakukan Charta Politika sejak 12 sampai 20 Juli 2021. Metode survei yang digunakan yakni multistage random sampling dengan 1200 responden. Margin of error dari survei ini sendiri mencapai 2,83 persen.
Baca Juga: Charta Politika Ungkap Dua Faktor Elektabilitas Capres Baliho Berada di Posisi Buncit