Suara.com - Lembaga survei kembali merilis hasil survei terbarunya mengenai penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia. Hasil survei ini salah satunya menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap data covid pemerintah masih rendah.
Awalnya survei ini menunjukkan soal penilaian publik terkait penanganan pandemi Covid-19, hasilnya sebanyak 51.4 persen responden menilai penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sangat baik dan baik, berada di atas yang menyatakan buruk dan sangat buruk 45,6 persen.
Kemudian dalam survei ini juga diukur soal tingkat kepercayaan publik terhadap data covid dari pemerintah. Hasilnya, sebanyak 53,1 persen percaya dengan data covid dari pemerintah sementara 43,3 persen tidak mempercayai data Covid-19 dari pemerintah.
Kendati begitu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, menyampaikan kepercayaan publik terhadap data covid dari pemerintah masih rendah. Begitu juga dengan penanganan pandemi.
Baca Juga: Charta Politika Ungkap Dua Faktor Elektabilitas Capres Baliho Berada di Posisi Buncit
"Kepercayaan terhadap data terkait Covid-19 yang disajikan oleh pemerintah tergolong rendah," kata Yunarto dalam paparannya yang disiarkan secara daring, Kamis (12/8/2021).
Selain dua hal itu, survei dilakukan juga untuk mengetahui dampak apa yang paling dirasakan selama pandemi. Hasilnya sebanyak 60,3 persen masyarakat menyatakan berkurangnya penghasilan sebagai dampak pandemi paling dirasakan.
Kemudian dampak kehilangan pekerjaan sebanyak 16,1 persen, lalu harus belajar di rumah dengan 6 persen, membiasakan melakukan 5 M dengan 3,1 persen, harus bekerja dari rumah di angka 2,6 dan lebih taat beribadah dengan 2 persen.
Adapun untuk diketahui survei ini dilakukan Charta Politika sejak 12 sampai 20 Juli 2021. Metode survei yang digunakan yakni multistage random sampling dengan 1200 responden. Margin of error dari survei ini sendiri mencapai 2,83 persen.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Tips Meningkatkan Imun Tubuh