Charta Politika Ungkap Dua Faktor Elektabilitas Capres Baliho Berada di Posisi Buncit

Kamis, 12 Agustus 2021 | 16:15 WIB
Charta Politika Ungkap Dua Faktor Elektabilitas Capres Baliho Berada di Posisi Buncit
Ilustrasi Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya memaparkan hasil riset. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski marak baliho hingga billboard Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bertebaran di berbagai kota, ternyata tak berpengaruh dengan elektabilitas sebagai modal jelang Pilpres 2024.

Gambaran tersebut setidaknya terlihat berdasarkan hasil survei terbaru calon presiden yang dilakukan Charta Politika Indonesia. 

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjelaskan, dalam survei terbaru yang dilakukan pihaknya Puan dan Airlangga berada di urutan paling buncit dari 10 nama yang dilakukan simulasi elektabilitas. 

"Ternyata ketika diuji di 10 nama berada di peringkat terbawah. Ada Puan Maharani 1,4 persen dan Airlangga 1 persen," kata Yunarto dalam paparannya yang disiarkan secara daring, Kamis (12/8/2021). 

Baca Juga: Survei Charta Politika, Capres Baliho di Urutan Buncit, Ganjar Pranowo di Atas Angin

Yunarto mengatakan, dengan hasil itu maraknya baliho Puan dan Airlangga dimana-mana ternyata tak terbukti dan linear dengan elektabilitas. 

Ia pun menjelaskan sejumlah faktor perolehan elektabilitas keduanya berada di bawah, meski balihonya marak dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat.

Faktor pertama, yakni tingkat pengenalan kedua tokoh tersebut yang tidak naik secara masif. 

"Pertanyaannya, jangan-jangan ramai ini hanya di kota-kota besar, tapi tidak sampai masuk ke pelosok-pelosok sehingga kemudian biasanya akan mentok tingkat pengenalannya di 60 persenan. Karena Indonesia itu sangat besar, mau seberapa banyak memasang baliho tapi gak menjangkau daerah-daerah terpencil tingkat pengenalannya tidak akan lebih dari 60 persen," ungkapnya. 

Kemudian faktor kedua, Yunarto menyampaikan, maraknya baliho belum tentu dengan membuat tingkat kesukaan orang meningkat. 

Baca Juga: Tokoh PA 212 Ini Dukung Anies-Puan, Novel Bamukmin Meradang; Harga Mati Tolak PDIP

"Kita menemukan di daerah, poster yang ditempel di rumah masyarakat itu bisa menyebalkan, meninggalkan bekas kotor. Ini ada hal-hal yang dapat menjadi efek bumerang atau ada variabel lain kemudian ketika ada kondisi yang tidak cukup tepat," katanya. 

"Jadi saya pribadi melihat ini sebagai kesalahan pendekatan konservatif yang bisa dilakukan dalam kondisi normal, bukan dalam situasi anomali seperti musibah saat ini yang malah membawa efek berat," tandasnya. 

Hasil Survei

Untuk diketahui, Lembaga survei Charta Politika Indonesia kembali merilis hasil survei terbarunya terkait kandidat calon presiden untuk Pilpres 2024. Hasilnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduduki urutan teratas soal elektabilitas disusul Gubernur DKI Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. 

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menjelaskan, awalnya dirinya melakukan simulasi elektabilitas terhadap 10 nama-nama potensial sebagai kandidat capres ke depan. Nama-nama tersebut kerap muncul di setiap di lembaga-lembaga survei lainnya. 

"Kita lihat 10 nama, Ganjar Pranowo berada di tingkat pertama 20,6 persen, Anies Baswedan menyusul 17,8 persen, Prabowo 17,5 persen," kata Yunarto dalam paparannya disiarkan secara daring, Kamis (12/8/2021). 

Sementara posisi selanjutnya ada nama Sandiaga Uno dengan elektabilitas 7,7 persen, lalu Ridwan Kamil dengan 7,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 4,2 persen. Disusul oleh Tri Rismaharini dengan 3,6 persen elektabilitas, lalu Erick Thohir juga dengan 1,8 persen. 

Lebih lanjut, Yunarto memaparkan, diurutan dua paling buncit justru diisi oleh dua nama yang menjadi sorotan akhir-akhir ini terkait dengan marak balihonya. Yaitu Puan Maharani dengan elektabilitas hanya 1,4 persen dan Airlangga Hartarto 1,0 persen. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI