Polres Jakbar Tangkap Kurir Narkoba, Bawa 2 Kg Sabu Senilai Rp 2 Miliar

Kamis, 12 Agustus 2021 | 15:01 WIB
Polres Jakbar Tangkap Kurir Narkoba, Bawa 2 Kg Sabu Senilai Rp 2 Miliar
Polres Metro Jakarta Barat menangkap seorang kurir narkoba berinisial DGA (24). Dari tangannya diamankan narkoba jenis sabu seberat 2,1 kilogram dengan nilainya Rp 2 miliar. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polres Metro Jakarta Barat menangkap seorang kurir narkoba berinisial DGA (24). Dari tangannya diamankan narkoba jenis sabu seberat 2,1 kilogram dengan nilainya Rp 2 miliar.

"Satnarkoba Polres Jakbar berhasil ungkap tindakan pidana penyalahgunaan sabu-sabu narkotika jenis sabu," kata Wakapolres Jakbar AKBP Bismo Teguh di Mabes Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (12/8/2021).

Bismo menuturkan, DGA yang sudah berstatus tersangka ditangkap di pinggir jalan di kawasan Bogor, Jawa Barat saat hendak bertransaksi pada Kamis (5/8/2021) malam. Dari tangannya diamankan sabu seberat 2076,64 gram.

Kepolisian langsung melakukan pengembangan sehingga didapatkan lagi barang bukti sabu dari beberapa lokasi dengan berat masing 2,33 gram, 3,96 gram dan 57, 98 gram. Sehingga total keseluruhan sabu seberat 2076,64 grama atau sekitar 2,1 kilogram.

Baca Juga: Nekat! Suami Ajak Istri dan Adik Kandung Jadi Bandar Sabu, Begini Pembagian Perannya

Ungkap Bismo, jika dirupiahkan sabu tersebut bernilai Rp 2 miliar.

"Ini sekitar Rp 2 miliar," ujarnya.

Lanjutnya, tersangka DGA memperoleh barang haram itu dari seorang berinisial MA di Serang Banten. MA sendiri juga dikendalikan seorang pria berinisial ME.

Kekinian MA dan ME telah berstatus borun atau masih dalam proses pengejaran kepolisian.

"Berdasarkan keterangan tersangka bahwa narkotika jenis sabu tersebut didapatkan dari saudara MA yaitu selaku kurir atas arahan dari saudara ME," ujar Bismo.

Baca Juga: Polda Kaltara Ungkap Peredaran 126 Kilogram Sabu, Dikendalikan Dari Lapas Bontang

Dari sabu seberat 2,1 kilogram itu, DGA mendapatkan komisi sebesar Rp 10 juta.

"Mendapatkan upah sebesar Rp 5 juta persatu kilogram dari saudara ME sebagai bos atau pengendali tersangka," jelas Bismo.

Berdasarkan pengakuan DGA kepada polisi, dia telah melakukan transaksi sebanyak 6 kali di kawasan Jakarta dan Bogor.

Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 112 Ayat 2 Undang-undang tentang Narkotika Nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman pidana maksimal seumur hidup dan denda paling banyak Rp 10 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI