Perjuangan Warga Jateng Dapatkan Vaksinasi Gratis

Siswanto Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 11:04 WIB
Perjuangan Warga Jateng Dapatkan Vaksinasi Gratis
Ilustrasi Vaksin (Pexels/Gustavo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga di Jawa Tengah antusias ingin mengikuti vaksinasi, namun mereka mengalami kesulitan mendapatkan vaksin.

Salah satunya dialami perempuan asal Wonogiri, Tuti Yuniarti (27). Beberapa hari terakhir, Tuti sibuk mencari informasi program vaksin gratis di website Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Dia sudah siap mendaftar setengah jam sebelum pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB. Begitu pendaftaran dimulai, dia langsung mengisi data, tetapi tidak beruntung, kuota 2.500 penerima vaksin sudah terpenuhi. “Padahal nggak ada tiga menit ini lho ngisi datanya. Kok bisa habis lagi,” kata dia dalam laporan Solopos.com.

Pengalaman seperti itu sudah beberapakali dialami Tuti, baik mendaftar secara online maupun offline.

Baca Juga: Terungkap! Daerah Ini Jadi Satu-satunya yang Masih Level 4 di Jawa Tengah

Tuti pernah mencoba trik dengan membeli tiket kereta api jarak jauh demi mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di stasiun. Awalnya Kereta Api Indonesia menyediakan layanan vaksin dosis pertama bagi penumpang jarak jauh sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat darurat, tetapi sekarang aturannya diubah, yakni khusus vaksin dosis kedua.

Menjaga Kondisi Tubuh

Semangat Tuti mencari jatah vaksin bukanlah tanpa alasan. Selain demi menjaga kondisi tubuh di tengah meningkatnya kasus Covid-19, juga demi memenuhi syarat seleksi daftar kerja.

“Perusahaan yang aku daftar mewajibkan vaksin, sementara nyarinya susah juga. Vaksin yang deket rumah juga masih khusus lanjut usia [lansia]. Kan bingung juga,” kata dia.

Pekerja swasta asal Jawa Timur, Wahyono (28) juga kesulitan. Perusahaannya meminta semua karyawan segera mendaftarkan vaksin. Awalnya, dia mencoba cari vaksin di puskesmas dekat rumah, namun tak diakomodasi karena belum ada jatah untuk warga usia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Toyota Indonesia Gelar Vaksinasi Gratis Bagi Warga di Pelosok Karawang

Wahyono akhirnya berburu ke sejumlah pusat vaksinasi Solo. “Susahnya kalau KTP umum ya gini. Sekali daftar, langsung habis kuota. Kalau KTP Solo masih agak mending, kuotanya banyak banget. Yang ngadain juga banyak,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Pusat vaksinasi yang dia sasar adalah Soloraya. Misalnya Sukoharjo, Karanganyar, hingga Klaten. Namun semuanya tak membuahkan hasil karena kuota telah terpenuhi.

“Rasanya udah kayak putus asa. Coba kalau vaksin dipusatkan di daerah masing-masing, enggak bingung wira-wiri begini,” kata dia.

Padahal penyuntikan vaksin ini sangat diperlukan Wahyono. Apalagi bagi dia yang bekerja sebagai kurir pengantar paket. Intensitas bertemu banyak orang membuatnya beresiko tinggi terpapar Covid-19. Alhasil, yang bisa diupayakan saat ini adalah menjaga diri dengan konsumsi multivitamin serta perketat protokol kesehatan.

Sementara itu, akselerasi vaksinasi terus dilakukan sejumlah instansi pemerintahan maupun swasta di Solo maupun kota-kota lain. Salah satunya Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, sejak, Sabtu (17/7/2021) sampai Sabtu (31/7/2021).

Mendukung Pemulihan Ekonomi

Kegiatan dengan sasaran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah tersebut dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat ditemui, Sabtu (31/7/2021), di De Tjolomadoe mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mendukung terwujudnya herd immunity, sekaligus agar roda perekonomian kembali pulih. Belum semua mendapat jatah memang, namun ia berpesan kepada semuanya agar tak ragu melakukan vaksinasi begitu ada kesempatan.

Sementara itu, Rumah Sakit  Ortopedi Prof. DR.R. Soeharso Solo juga mendukung program percepatan dan perluasan vaksinasi dengan membuka untuk masyarakat umum sejak beberapa waktu lalu.

Koordinator Tim Vaksinasi RSO Solo, Jaswanto, mengatakan sampai hari ini pihaknya telah menyuntikkan lebih dari 11.000 dosis vaksin kepada para tenaga kesehatan maupun masyarakat umum. Khusus untuk masyarakat umum, prosedurnya dilakukan dengan mendaftar via website resmi RSO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI