Suara.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan kegiatan Presiden Joko Widodo yang membagikan sembako di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021) tidak direncanakan atau dadakan.
Ia pun tak menyangka bahwa antusiasme masyarakat yang tinggi saat di lokasi.
"Iya pak presiden bagikan bansos ke Grogol. Itu dadakan ternyata masyarakat banyak di sana," ujar Heru saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).
Terkait adanya kerumunan saat pembagian bansos, kata Heru pihaknya akan mengevaluasi agar tak terjadi kejadian serupa.
Baca Juga: Kerumunan karena Sembako, Jokowi Lakukan Tindakan yang Mestinya Dihindari saat Pandemi
"Nanti dievalusi," katanya.
Pembagian Sembako Picu Kerumunan
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mendatangi Terminal Grogol, Jakarta Barat untuk membagi-bagikan sembako kepada masyarakat, Selasa (10/8/2021) kemarin.
Pantauan Suara.com di lokasi Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya.
Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya. Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul.
Baca Juga: Soroti Kerumunan, PAN: Jokowi Tak Usah Repot Turun Bagikan Sembako, Pembantunya kan Banyak
Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi. Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif.
Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.
Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan.
Petugas yang terdiri dari TNI, Polri, dan Paspampres berusaha untuk menertibkan warga. Mereka sesekali berteriak untuk menenangkan. Namun tidak berhasil. Karena situasi tidak kondusif, tim yang bertugas menghentikan pembagian sembako. Warga pun terlihat kecewa hingga sempat mengejar kendaraan yang mengangkut sembako Jokowi ke jalan raya.