Facebook Tutup Akun-akun yang Diskreditkan Vaksin Covid-19

Reza GunadhaABC Suara.Com
Rabu, 11 Agustus 2021 | 15:59 WIB
Facebook Tutup Akun-akun yang Diskreditkan Vaksin Covid-19
Ilustrasi Facebook. [Kon Karampelas/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Facebook menutup ratusan akun yang mendiskreditkan vaksin covid-19. Akun-akun itu memunyai hubungan dengan perusahaan iklan yang membayar para pemengaruh alias influencer untuk menjelek-jelekkan vaksin.

Jaringan yang melibatkan 65 akun Facebook dan 243 akun Instagram yang berhasil ditelusuri adalah milik Fazze, sebuah perusahaan iklan dan pemasaran yang berasal dari Rusia yang bekerja untuk klien yang tidak diketahui namanya.

Jaringan itu menggunakan akun palsu untuk  menyebarkan informasi tidak benar yang mempertanyakan keamanan vaksin Pfizer dan AstraZeneca.

Salah satu akun mengatakan suntikan vaksin AstraZeneca bisa membuat manusia berubah menjadi simpanse.

Akun-akun palsu tersebut menyasar pengguna di India, Amerika Latin dan juga sebagian kecil di Amerika Serikat, menggunakan beberapa platform media sosial termasuk Facebook dan Instagram.

Rusia secara aktif memasarkan vaksin buatan mereka, Sputnik V di luar negeri, hal yang menurut para analis adalah usaha Rusia untuk menunjukkan kekuatan geopolitik mereka.

Namun, perwakilan Facebook tidak memberikan keterangan perihal latar belakang di balik usaha menjatuhkan nama vaksin Pfizer dan AstraZeneca tersebut.

Jaringan Fazze juga menghubungi para influencer media sosial di beberapa negara dengan tawaran bayaran bila mereka mau memposting hal-hal yang buruk mengenai vaksin tersebut.

Usaha tersebut kemudian muncul ke permukaan setelah para influencer di Jerman dan Prancis mengungkapkan adanya tawaran tersebut.

Baca Juga: Biar Mobil Elektrik Makin Diminati, Pemerintah Rusia Beri Subsidi Harga 25 Persen

Selain menutup akun-akun milik jaringan tersebut, Facebook juga sekarang melarang Fazze dari platform tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI