Suara.com - Rencana pengadaan baju dinas merk terkenal untuk anggota DPRD Kota Tangerang sempat heboh dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Publik justru ramai-ramai mencibir terkait rencana tersebut.
Meski dikabarkan rencana tersebut dibatalkan, namun kejadian tersebut nampaknya menjadi rentetan kebiasaan wakil rakyat yang seolah-olah 'fakir' akan fasilitas-fasilitas mewah.
Bicara mengenai hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar memberikan pandangannya terkait fenomena wakil rakyat yang selalu ingin fasilitas-fasilitas mewah. Menurutnya, berkaca dari hal itu para wakil rakyat seolah-olah telah terjangkit virus 'Wahn'.
Wahn sendiri secara bahasa berarti lemah, baik secara materi mau pun maknawi. Virus ini muncul di zaman Nabi Muhammad SAW, yakni setidaknya ada dua virus yang muncul dari Wahn tersebut pertama terlalu cinta dunia dan kedua takut akan kematian.
Baca Juga: Baju Dinas DPRD Kota Tangerang Louis Vuitton, Warganet: BTS Who?
"Karena para pejabat itu terjangkit penyakit "Wahn", cinta dunia dan takut mati. Mereka minta fasilitas wah dan mewah itu karena mereka cinta dunia. Dunia saja yang dipikirkannya, namun disaat yang sama mereka takut mati," kata Ujang saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).
Ujang mengatakan, jika para pejabat termasuk wakil rakyat tersebut hidup dengan prinsip sederhana, maka permintaan fasilitas-fasilitas mewah tidak akan terjadi.
"Seandainya mereka tak cinta dunia, dan hidup wajar dan sederhana, maka permintaan fasilitas mewah tersebut tak akan berani dilakukan, karena malu pada rakyat," tuturnya.
Dari segi yang lebih politis, para wakil rakyat yang meminta fasilitas-fasilitas mewah tersebut bisa juga dipengaruhi oleh faktor beban ongkos politik yang sudah banyak dihabiskan saat bertarung di Pemilu.
"Ongkos politik yang mahal saat mengikuti Pemilu, itu juga jadi salah satu faktornya," tuturnya.
Baca Juga: Polemik Baju Dinas Anggota DPRD dari Louis Vuitton, Ongkos Jahit Rp 600 Juta
Rencana Baju Dinas Branded
Pengadaan baju dinas Anggota DPRD Kota Tangerang tengah menjadi sorotan tajam. Pasalnya, Anggota DPRD Tangerang membuat pakaian dinas mewah buatan Louis Vuitton seharga Rp 675 juta.
Hal ini diungkapkan oleh Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat DPRD Kota Tangerang Pokja ULP Hadi Sudibjo. Ia menjelaskan pihaknya menyiapkan empat bahan, salah satunya dari Louis Vuitton.
"Iya benar, ada empat bahan, salah satunya Louis Vuitton. Hasilnya itu kita evaluasi sesuai atau tidak sesuai dengan yang diinginkan (PPK). Setelah itu, kita akan mencari penyedia bahan melalui proses pelelangan," ujar Hadi saat dihubungi, Senin (10/8/2021).
Fakta-fakta
1. Anggaran Baju Dinas Naik Dua Kali Lipat
Dilansir dari situs https://lpse.tangerangkota.go.id/eproc4/lelang, anggota DPRD Kota Tangerang menyiapkan anggaran Rp 675 juta di tahun 2021 khusus pengadaan baju dinas. Anggaran ini ternyata meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Tercatat pada tahun 2020, anggaran baju dinas berjumlah Rp 312,5 juta. Meski sudah naik dua kali lipat, nyatanya Sekretaris DPRD Kota Tangerang masih tidak mengetahui perbedaan kualitas bahan pakaian tahun ini dengan tahun 2020.
Jumlah tersebut masih ditambah dengan ongkos menjahit, yang mencapai Rp 600 juta. Sehingga total anggaran untuk pengadaan baju dinas Anggota DPRD Tangerang mencapai Rp 1,275 miliar.
2. Spesifikasi Baju Dinas Anggota DPRD Tangerang
Baju dinas Anggota DPRD Tangerang ini memiliki bahan premium dari merk fashion ternama dunia. Hadi Sudibjo menjelaskan ada 4 merk yang akan dipakai.
Anggota DPRD Tangerang akan memakai baju dinas merk Louis Vuitton untuk dinas harian. Lalu merk Lanificio Di Calvino untuk baju dinas resmi.
Mereka juga masih mendapat tambahan baju dinas harian merk Theodoro. Terakhir, Anggota DPRD Tangerang juga diberi baju dinas lengkap merek Thomas Crown.
3. Jatah Baju Mewah Bagi Setiap Anggota Dewan
Anggota DPRD Tangerang akan mendapatkan 4 jenis pakaian. Diantaranya pakaian sipil lengkap (PSL), pakaian sipil resmi (PSR), pakaian sipil harian (PSH) masing-masing satu setel, pakaian dinas harian (PDH) dua setel.
Dengan begitu, masing-masing anggota dewan akan dapat 5 setel baju dinas mewah per orang. Baju dinas itu akan diberikan ke 50 Anggota DPRD Tangerang, sehingga total ada 250 bahan pakaian.
Jika dihitung dari anggaran yang disediakan, maka satu setel baju dinas mencapai Rp 2,7 juta. Jumlah itu jika ditambah dengan ongkos jahit, maka mencapai Rp 5 juta untuk satu baju anggota DPRD.
4. Ketua DPRD Tangerang Tidak Tahu
Anehnya, Ketua DPRD Tangerang Gatot Wibowo tidak mengetahui mengenai pengadaan baju dinas mewah tersebut. Ia justru melemparkan persoalan ke Sekretariat DPRD Kota Tangerang.
Gatot juga mengaku tidak memahami bahan atau warga baju dinas anggota dewan. Tentunya, hal ini semakin memicu kontroversi pengadaan baju dinas Louis Vuitton tersebut.
5. Pengadaan Baju Dinas Diikuti Empat Perusahaan
Berdasarkan situs https://lpse.tangerangkota.go.id/eproc4, terdapat empat peserta lelang yang memberikan penawaran harga untuk anggaran bahan baju dinas Anggota DPRD Kota Tangerang itu.
Keempat peserta adalah PT Sarana Karya Syaban senilai Rp 238.425.000, CV Putra Jaya Karta senilai Rp 540.000.000, CV Adhi Prima Sentosa senilai Rp 675.000.000, dan CV Zulfa Bintang Pratama senilai 671.250.000.
Akhirnya, lelang pengadaan baju dinas itu dimenangkan oleh CV Adhi Prima Sentosa. Hasil pemenang itu telah ditentukan pada 21 Juli 2021 lalu.