Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Irwan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberhentikan agenda seremonial bagi-bagi sembako turun langsung ke lapangan. Hal itu disampaikan berkaca dari terjadinya kerumunan usai Jokowi bagi-bagi sembako di Terminal Grogol, Jakarta Barat.
Irwan mengatakan, Jokowi seharusnya dapat mengisi ruang yang kosong dengan semangat keteladanan dalam pelaksanaan PPKM.
"Jika semangat PPKM itu membatasi mobilitas masyarakat ya pak Jokowi harus bisa mendukung hal itu terwujud," kata Irwan saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).
Untuk itu, menurut Irwan, kegiatan bagi-bagi sembako yang sifatnya seremonial sebaiknya ditunda oleh Jokowi. Soal penyaluran bantuan, kata dia, sudah menjadi kewenangan Kementerian Sosial.
Baca Juga: Sentilan Pedas ke Jokowi Usai Bagi-bagi Sembako Picu Kerumunan di Grogol
"Saya kira cukup staf pak Jokowi lah yang atur itu. Jangan malah pak Jokowi terus-terusan membuat kerumunan di tengah PPKM," ungkapnya.
Lebih lanjut, Irwan mengatakan, di samping masyarakat membutuhkan bantuan memang diharapkan juga sebuah keteladanan.
"Saya pikir mereka juga butuh teladan. Semuanya itu langka saat ini ditengah pandemi yang belum jelas kapan bisa diatasi oleh pemerintah ini," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyambangi Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8/2021).
Kedatangan Jokowi, untuk membagikan sembako kepada warga. Namun karena tingginya antusias warga yang tidak sabar mengantre hingga menyebabkan terjadinya kerumunan, bahkan terjadi dorong-dorongan.
Baca Juga: Soroti Kerumunan, PAN: Jokowi Tak Usah Repot Turun Bagikan Sembako, Pembantunya kan Banyak
Pantauan Suara.com di lokasi Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya. Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya.
Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul. Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi.
Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif. Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.
Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan.
Petugas yang terdiri dari TNI, Polri, dan Paspampres berusaha untuk menertibkan warga. Mereka sesekali berteriak untuk menenangkan. Namun tidak berhasil.
Karena situasi tidak kondusif, tim yang bertugas menghentikan pembagian sembako. Warga pun terlihat kecewa.