Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan kegiatan vaksinasi Covid-19 di malam hari. Program ini dibuat demi menjangkau para pekerja di ibu kota.
Anies mengatakan program ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Jakarta. Selama ini kegiatan vaksinasi hanya berlangsung dari pagi sampai siang atau sore hari.
"Perdana di Jakarta, vaksinasi malam!" ucap Anies dalam unggahannya di akun instagram miliknya, @aniesbaswedan dikutip Selasa (10/8/2021).
Menurut Anies, para pekerja di ibu kota kerap tidak sempat melakukan vaksinasi karena masalah waktu. Saat pagi sampai sore hari mereka sibuk bekerja dan di malam hari sentra vaksinasi sudah tutup.
Baca Juga: Mal Boleh Buka, Pengunjung Wajib Tunjukan Kartu Vaksin ke Petugas
"Vaksinasi malam ini untuk mengakomodasi warga yang tidak bisa meninggalkan kegiatan atau pekerjaannya pada pagi-siang hari," jelasnya.
Tidak semua sentra vaksinasi bakal dioperasikan sampai malam. Bagi masyarakat yang berminat, maka bisa langsung segera mengeceknya di aplikasi Jakarta Kini (Jaki) untuk tahu jadwal dan lokasinya.
"Dengan perluasan jam pelayanan vaksinasi ini kami makin optimis, target vaksinasi DKI Jakarta akan tercapai dalam waktu dekat," pungkasnya.
Lampaui Target Jokowi
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta telah berhasil melampaui target Presiden Joko Widodo untuk memvaksin 8,8 juta warga di bulan Agustus. Selanjutnya, Pemprov membuat target baru dengan menyasar 11 juta orang.
Baca Juga: Pegawai Terpapar Covid-19, Dua Puskesmas di Tebing Tinggi Tutup Sementara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan percepatan distribusi vaksin Covid-19 di ibu kota begitu penting. Tujuannya agar segera membentuk kekebalan komunal atau herd immunity.
"Dari target 8,8 juta, kami menambah target menjadi 11 juta agar bisa memastikan seluruh warga Jakarta mendapatkan vaksin," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/8/2021).
Target 11 juta orang divaksin ini diyakininya bakal terwujud di bulan September. Sebab, saat ini pihaknya sudah mampu menyuntikan 100 ribu dosis setiap harinya melalui berbagai fasilitas vaksinasi.
"Satu hari saja kita bisa mencapai 100 ribu rata-ratanya, berarti kan satu bulan sudah mencapai 3 juta vaksin. Artinya bulan September sudah tercapai," jelasnya.
Sampai saat ini sudah ada 8.507.635 warga yang mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama. Namun sekitar 41 persen di antaranya bukanlah warga ber-KTP DKI Jakarta.
"Jakarta sudah 8,5 untuk dosis pertama, sekalipun 41 persen itu warga non Jakarta," jelasnya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), warga Jakarta berjumlah sekitar 10 juta orang. Artinya masih banyak pemilik KTP ibu kota yang belum disuntik sampai sekarang.
Warga bisa melakukan vaksinasi melalui berbagai sentra vaksin yang telah didirikan. Pendaftarannya juga sudah dibuat mudah dengan menggunakan aplikasi Jakarta Kini (Jaki).
"Bagi seluruh warga Jakarta yang belum, segera datangi sentra-sentra pelaksanaan vaksin," pungkasnya.