Suara.com - Uka (53), salah satu korban kebakaran di Jalan Muwardi RT 14/RW 2 di Grogol Pertamburan, Jakarta Barat pada Senin (9/8/2021) malam kemarin, mengaku tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.
Dia pun mengaku bingung untuk membangun kembali rumah dua lantainya yang kekinian hanya tersisa puing-puing, usai hangus terbakar.
“Kulkas sama kipas, dan hanya baju di badan yang bisa diselamatkan,” kata dia saat ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (10/8/2021).
Ketika peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 19.12, Uka mengatakan sedang beristirahat bersama empat anggota keluarganya.
Baca Juga: Baju Ibu-ibu Nyangkut di Selang Gas, Terdengar Ledakan saat Petamburan Grogol Kebakaran
Namun tiba-tiba dari luar terdengar teriakan kebakaran. Pada saat itu dia bersama anggota keluarganya langsung keluar menyelamatkan diri.
“Pas keluar api sudah mulai membesar. Sudah enggak berpikir yang lain lagi. Cuma berusaha menyelamatkan diri saja,” ujar Uka.
Karenanya barang-barang berharganya seperti dokumen penting tidak sempat diamankannya, hanya beberapa barang yang terselamatkan.
“Televisi terbakar, kasur hampir semuanya terbakar,” jelas Uka.
Akibat kejadian itu dia pun harus mengungsi di salah satu musala bersama warga lainnya. Kekinian dia pun bingung untuk kembali membangun rumahnya.
Baca Juga: Gudang Makanan di Condongcatur Kebakaran, Kerugian Ditaksir hingga Rp300 Juta
Uka mengaku belum terpikirkan dana dari mana untuk membangun rumahnya kembali. Dia pun berharap ada bantuan dari pemerintah.
“Saya ingin ada bantuan pembangunan rumah lah. Buat tempat tinggal. Kalau untuk makanan mah ada. Pentingnya tempat tinggal,” ujarnya.
Seperti diketahui, si jago merah melalap sekitar 20 rumah di kawasan Grogol Petamburan Jakarta Barat pada Senin (9/8) malam kemarin. Api diduga dipicu kebocoran gas.
Ketua RT 14, Hendrik mengungkapkan kronologis kebakaran terjadi. Berdasarkan informasi yang diterimanya api berasal dari salah satu rumah. Peristiwa berawal saat seorang ibu rumah tangga berinisial W (38) sedang memasak. Namun tanpa disengaja bajunya tersangkut pada selang gas.
“Dia lagi masak mungkin dia mau keluar, bajunya sangkut ketarik semuanya. Akhirnya gas copot seperti itu kejadiannya,” kata Hendrik saat ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (10/8/2021).
Karena hal itu gas diduga langsung mengalami kebocoran yang kemudian menyambar api sehingga memicu terjadinya kebakaran hingga merambat ke belasan rumah lainnya. Pada saat itu kata Hendrik sempat terdengar ledakan dua sampai tiga kali.
Api membesar sekitar pukul 19.20 WIB. Kata Hendrik pada saat itu warga sempat mengalami kesulitan untuk memadamkan api, sebab air di wilayahnya mati. Sebagai alternatif mereka akhirnya menggunakan air dari aliran sungai, sambil menunggu pemadam kebakaran datang.
Si jago merah akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.45 WIB. Sebanyak 27 unit damkar dikerahkan dengan 135 personel.
Kata Hendrik, akibat kebakaran itu sebanyak sekitar 15 rumah hangus terbakar dan 6 rumah lainnya turut terdampak.
Sementara, W mengalimi luka bakar yang cukup serius sekitar 50 persen. Kekinian dia menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit. Akibat peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun sekitar 48 warga harus mengungsi karena rumah tinggalnya terbakar.
Kekinian mereka harus mengungsi di salah satu musala terdekat, sementara yang lainnya menumpang di rumah kerabatnya.