Digigit Ular Berbisa saat Bersantai, Pria Ini Balas Menggigit

Selasa, 10 Agustus 2021 | 14:39 WIB
Digigit Ular Berbisa saat Bersantai, Pria Ini Balas Menggigit
Ilustrasi ular berbisa. (Pixabay/ Ian Lindsay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di India nekat mengunyah seekor ular berbisa setelah ia digigit, namun nyawanya tak tertolong akibat luka parah yang dideritanya.

Menyadur Gulf News Selasa (10/8/2021), insiden tersebut terjadi di desa Madhopur-Dih di distrik Nalanda pada Minggu (8/8/2021) malam waktu setempat.

Media lokal melaporkan bahwa Rama Mahto sedang duduk di luar rumahnya, tiba-tiba ada seekor ular krait menggigit kakinya.

Pria 65 tahun tersebut marah dan langsung menangkap ular yang terkenal memiliki bisa mematikan tersebut. Ia bahkan menggigit dan mengunyahnya.

Baca Juga: Korban Kecelakaan Pesawat Tahun 1976 Mendadak Muncul Dalam Keadaan Sehat

"Beraninya kau! kau menggigitku dan sekarang aku akan menggigitmu. Dia langsung mengunyah ular itu dan membunuhnya," jelas Bhushan Prasad, seorang pejabat dewan desa setempat.

Namun, ketika Rama itu akan mengunyahnya, ular itu terlebih dulu menggigit pria itu di bagian wajahnya. Akibatnya, ia mengalami luka yang cukup parah.

Keluarga Rama mengatakan mereka mencoba membawanya ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan tetapi pria itu menolaknya.

Common krait, juga dikenal sebagai blue krait, adalah spesies ular berbisa dari genus Bungarus yang berasal dari anak benua India.

Ular itu paling banyak menggigit manusia di Bangladesh dan India. Negara bagian Bihar mencatat ada sekitar 4.500 kematian akibat gigitan ular tersebut setiap tahun.

Baca Juga: Perjuangan Antar Vaksin ke Pedalaman India: Lintasi Hutan dan Seberangi Sungai

Sebuah studi mengungkapkan jika diperkirakan 1,2 juta orang telah meninggal karena gigitan ular di India dalam dua dekade terakhir.

Angka tersebut mewakili rata-rata 58.000 kematian setiap tahun. Hampir setengah dari korban berusia 30-69 tahun dan lebih dari seperempatnya adalah anak-anak di bawah 15 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI