Suara.com - Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, mengatakan bahwa partainya saat ini tidak akan ikut-ikutan untuk memasang baliho-baliho politis di tengah pandemi covid-19. Menurutnya, semua masih harus fokus penanganan covid.
"Ya, saya bisa jawab sampai saatnya nanti, waktunya pas tidak akan ikut-ikutan lah (pasang baliho)," kata Arsul kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/8/2021).
Arsul menyampaikan, bahwa Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa sudah menyampaikan kepada dirinya untuk lebih dulu fokus penanganan pandemi covid dari pada memasang baliho.
"Apalagi beliau ada di jajaran kabinet, tentu punya tanggung jawab yang harus dipikul. Nah kalau itu kemudian disambi dengan urusan yang lain dikhawatirkan fokusnya berkurang," ungkapnya.
Baca Juga: Harteknas ke-26, Jokowi ke BRIN: Cari Cara-cara Cerdas untuk Akuisisi Teknologi Murah
Sementara di sisi lain, Wakil Ketua MPR RI ini menyinggung maraknya baliho-baliho para politisi di tengah pandemi.
Menurutnya terlalu prematur bila bicara diskursus soal Pilpres 2024 saat ini.
"Kalau pun katakanlah ada ikhtiar untuk membangun konfigurasi politik, hemat saya lebih di ruang tertutup saja supaya tidak menimbulkan suudzon. Sekarang ini kita semua dengan situasi PPKM, saya kira kita bisa pahami dengan PPKMnya tapi ada sensitifitas tersendiri," tandasnya.
Kritik Baliho
Sebelumya, sejumlah baliho hingga papan iklan atau billboard bergambar para politisi mulai terpampang di sejumlah sudut jalanan di berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari Puan Maharani, Airlangga Hartarto hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpampang dalam baliho-baliho untuk kepentingan Pilpres 2024 tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar Daerah di Non Jawa - Bali yang Terapkan PPKM Level 4
Namun maraknya baliho-baliho tersebut menuai kritik hingga sorotan dari sejumlah pihak. Salah satunya seperti yang disampaikan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha.
Abdillah menyindir soal pemasangan baliho-baliho besar yang dilakukan oleh Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Halo Puan, Erlangga (Ketum Golkar), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi," kata Abdillah lewat cuitannya di Twitter, seperti dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Abdillah menyayangkan justru para politisi yang memasang mukanya besar-besar di baliho untuk kepentingan Pilpres 2024 dilakukan di tengah pandemi Covid. Masyarakat dinilai masih jatuh bangun hadapi pandemi.