Dijelaskan, menanyakan keinginan bunuh diri kepada seseorang tidak akan memicu orang tersebut untuk mencoba bunuh diri.
“Justru, menanyakan hal tersebut dapat memberikan ruang bagi orang itu untuk menceritakan masalahnya, menindaklanjuti masalah yang dialami kepada psikolog/psikiater jika dirasa perlu, menjauhkan akses dari bahaya, serta membantu orang lain untuk menyelamatkan nyawanya,” jelas Benny.
Kemudian, dari lima ribuan partisipan didapatkan hanya 27 persen dalam waktu tiga tahun terakhir pernah mengakses layanan kesehatan mental.

Sebanyak 7 dari 10 orang dari mereka juga tidak mengetahui BPJS Kesehatan dapat menanggung biaya layanan kesehatan mental. Pada saat menghadapi masalah kesehatan mental, 69 persen dari mereka memilih menyikapinya dengan membaca kitab suci dan 64 persen memilih membicarakannya dengan keluarga.
Para partisipan meyakini anggota keluarga dan teman dekat berjenis kelamin sama dianggap lebih membantu dibanding tenaga kesehatan profesional. Padahal, tenaga kesehatan profesional lebih memiliki keahlian dan menjamin kerahasiaan. Selain itu, terkait pendampingan bagi mereka yang pernah mencoba bunuh diri, Benny mengatakan penghakiman harus dihindarkan.
“Simpan asumsi di dalam kepala kita mengenai apakah orang ini caper (cari perhatian) atau tidak, serta juga asumsi mengenai bahwa saran/nasehat/penilaian kita akan membantu orang tersebut. Sediakan diri untuk mendengarkan, lalu perhatikan keamanannya,” kata Benny.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar penanganan orang-orang yang pernah mencoba bunuh diri, dapat mengakses laman berikut: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/menolong-orang-dengan-pemikiran-keinginan-bunuh-diri/.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Akui Testing dan Tracing Covid-19 Indonesia Masih Rendah