Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui kinerja testing, tracing, dan treatment atau 3T yang menjadi kewajiban pemerintah masih rendah. Budi bahkan menyebut testing dan tracing masih menjadi kelemahan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Bapak Presiden juga menekankan perlunya testing dan tracing ditingkatkan. Ini adalah kelemahan kita yang sangat dibutuhkan kedepannya," kata Budi dalam jumpa pers PPKM, Senin (9/8/2021).
Meski begitu, Budi menyebut kinerja testing perlahan mulai membaik dibandingkan bulan Juni lalu walau belum mencapai hasil maksimal.
"Kami melihat testingnya sudah terjadi peningkatan tinggi dari sebelum lebaran, mungkin masih kisaran puluhan ribu. Sekarang spesimennya sudah di atas 200 ribu, sedangkan jumlah orang yang dites 150 ribuan, itu kenaikan yang luar biasa," ujarnya.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Ini 6 Sektor Ekonomi Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin
Dalam perpanjangan PPKM selama sepekan untuk Jawa-Bali dan dua pekan untuk luar Jawa-Bali ini, Budi berjanji kinerja testing dan tracing akan ditingkatkan untuk menekan laju penularan atau positivity rate.
"Kami masih berpikir perlu meningkatkan dengan kondisi positivity rate seperti sekarang ke angka 300-400 ribuan. Tracing juga kami melihat banyak yg mesti kita perbaiki, infrastruktur kita perbaiki, tracer-tracer nya juga sudah, TNI dan Polri, kita perlu memperbaiki sistem," tegasnya.
Diketahui, pemerintah telah menerapkan pembatasan untuk penanganan Covid-19 mulai dari PPKM Darurat 3-20 Juli di Jawa dan Bali, lalu diperpanjang dengan nama PPKM Level 4-2 pada 20 Juli - 9 Agustus di beberapa provinsi di Indonesia.
PPKM Level 4-2 di Jawa dan Bali diperpanjang dari 9-16 Agustus 2021. Sementara PPKM di luar Jawa-Bali diperpanjang selama dua pekan di luar Jawa-Bali mulai 10 sampai 23 Agustus.
Baca Juga: Pemerintah Mulai Bikin Roadmap Hidup Bersama Covid-19, Nanti ke Mana-mana Harus Screening